Selasa, 01 Juli 2014

Resume HRM : Who Evaluates?

Who Evaluates
Siapa yang menjalankan performance management system perlu memperhatikan siapa yang menyediakan data kinerja. Evaluasi performa dilakukan oleh atasan langsung, yang mengkomunikasikan pada karyawan penilaian performa oleh supervisor. Sistem ini ditawarkan dengan kesempatan yang sangat keciln untuk input dan feedback dari employee.
Supervisor langsung juga biasanya tidak memiliki informasi yang cukuop untuk memberikan feedback dan tidak cermat mengamati karyawan dari hari ke hari, sehingga tidak cukup untuk memberikan penilaian performa secara akurat. Umum juga kini supervisor tidak terlalu terjun ke dalam dimensi pekerjaan bawahannya.
Penilaian performa juga menjadi proses yang subyektif yang bisa saja berasal dari kesalahan perseptual supervisor. Personal bias dan politik organisasi juga berpengaruh dalam penilaian hasil dan peringkat yang diterima karyawan dari supervisornya. Bentuk eror ini diantaranya :
û  Halo Effect
Rater membolehkan satu sifat, hasil, atau anggapan positif atau negatif untuk memperngaruhi pengukuran
û  Streotyping / Personal Bias
Rater membuat penilaian performa berbasis karakteristik karyawan dibanding performanya
û  Contrast Error
Employee dinilai berdasarkan penilaian karyawan lain
û  Recency Error
Evaluasi bias dari kejadian atau perilaku yang baru saja terjadi saat evaluasi dilakukan, tanpa mempertimbangkan apa yang sebelumnya terjadi
û  Central Tendency Error
Evaluator menghindari penilaian peringkat perfiotma terlalu tinggi dan terlalu rendah dalam menilai karyawan yang berada pada level prestasi menengah
û  Leniency / Strictness Error
Karyawan dinilai secara umum berdasarkan standar keseluruhan

Ada beberapa alasan juga mengapa supervisor enggan meningkatkan atau menurunkan peringkat karyawan. Empati supervisor bisa saja meningkatkan peringkat yang diberikan pada karyawan yang mengalami kesulitan dengan suatu hal tertentu. Misalnya supervisor yang melihat bawahannya sebagai ancaman pada pekerjaan supervisor bisa saja menurunkan rating yang dia berikan pada anak buahnya itu. Supervisor memang cenderung menempatkan tanggung jawab pada performa rendah pada karyawannya.
Performance feedback dari subordinates dapat meningkatkan wawasan secara interpersonal dan cara manajerial karyawan dan memberikan umpan organisasi dalam mengarahkan karyawan pada kebutuhan developmental, utamanya bagi karyawan yang berpotensi tinggi.
Evaluasi diri bisa dilakukan secara mandiri, yang memungkinkan karyawan menilai performanya sendiri, hal ini memberikan beberpa keuntungan bagi organisasi ;
  1. Bisa menjadi motivasi
Karyawan bisa termotivasi karena ini memungkinkan karyawan untuk berpartisipasi dalam keputusan penting yang akan berpengaruh terhadap kelanjutan karirnya
  1. Bisa membuka wawasan
Penilaian secara menyeluruh dari performa yang diberikan supervisor atau rekan akan menghabiskan waktu untuk dimatai dan mempengaruhi hubungan antar karyawan
Popularitas dan penggunaan penilaian 360 derahat memang meningkat beberapa waktu belakangan. Meskipun harus menggunakan sistem multirate, mengumpulkan data performa ini memiliki kelemahan juga yaitu menghabiskan biaya yang mahal dan proses yang kompleks dalam menganalisa data untuk memberikan feedback yang sangat berarti bahi kelangsungan karir karyawan kedepannya.

0 komentar:

Posting Komentar