Minggu, 27 April 2014
Legally Required Benefits
Gambaran
Umum dari Legally Required Benefits
Legally required benefits adalah program
perlindungan yang berupaya mendukung keselamatan dan kesehatan pekerja, menjaga
aliran pendapatan masuk keluarga dan membantu keluaraga pada saat krisis. Dalam
sejarahnya terdapat penyediaannya berbentuk asuransi social yang bertujuan
untuk menstabilkan kesejahteraan anggota keluarga yang terluka atau individu
tidak bekerja.
Komponen
dari Legally Required Benefits
·
Social
Security Act of 1935
Sejarah
latar belakang, pendapatan yang
terputus-putus yang diakibatkan penurunan besar menyebabkan tindakan jaminan
sosial sebagai perlindungan keluarga dari kehancuran keuangan dalam hal
pengangguran. Selain itu jaminan sosial 1935 bertujuan pada pendapatan pensiun
dan kesehatan serta kesejahteraan dari karyawan dan keluarganya.
Asuransi
pengangguran, jaminan sosial ini
digunakan untuk seseorang yang menjadi pengangguran bukan karena kesalahan
mereka sendiri. Seseorang harus memenuhi beberapa kriteria sebagai kualifikasi
untuk tunjangan pengangguran, untuk mendapatkan asuransi ini pengangguran tersebut harus bekerja dalam
periode waktu minimum. Sejak tahun 1972, durasi rata-rata dari tunjangan yaitu
antara 12 – 18 minggu, setelah persetujuan oleh kongres pada tahun 2008
mengenai program Emergency Unemployment Insurance (EUC) terdapat tambahan 13
minggu.
Usia
tua, survivor, dan asuransi cacat (OASDI), mereka mendapatkan kredit tunjangan hari tua berdasarkan
seberapa banyak kredit yang mereka dapatkan melalui kontribusi daftar gaji yang
memenuhi syarat. Mereka mendapatkan kredit berdasarkan quarter of coverage, yang
setara dengan tiga bulan selama tahun kalender. Seseorang juga bisa mendapatkan
asuransi penuh jika sudah bekerja lebih dari 10 tahun dan mendapatkan asuransi
selama masa hidupnya. Penentuan tunjangan ini ditentukan oleh SSA (social
security administration), SSA menghitung tunjangan survivor berdasarkan status
pekerjaan seseorang dan hubungan seseorang dengan survivor. Program pensiun
mengandung insentif untuk mendorong individual dalam menunda pensiun setelah
mencapai usia pensiun. SSA juga membayar tunjangan untuk asuransi cacat,
kelumpuhan dalam jaminan sosial berdasarkan ketidakmampuan seseorang dalam
melakukan pekerjaanya.
Medicare, program medicare melayani seluruh warga negara
U.S 65 tahun atau lebih dengan menyediakan mencakup asuransi untuk rumah sakit,
penyembuhan perawatan, dan tagihan utama dokter. Program medicare terbagi dalam
5 bentuk yaitu:
1.
Medicare
Part A Coverage: asuransi rumah sakit ini meliputi pelayanan dan jasar rawat
inap dan rawat jalan, mencakup penerima jaminan keamanan, pensiunan, pendaftar
sukarela, dan orang cacat.
2.
Medicare
Part B Coverage: membayar untuk perawatan medis seperti layanan dokter, rawat
jalan, layanan klinik laboratorium, dan beberapa layanan pencegahan kesehatan.
Part B juga menyediakan jasa ambulan ke rumah sakit atau fasilitas keterampilan
keperawatan pada saat transportasi dalam kendaraan yang dapat membahayakan
kesehatan seseorang.
3.
Medigap
Insurance: dalam asuransi ini sebagai suplemen Part A dan Part B dan dan
tersedia untuk penerima Medicare di kebanyakan negara dari perusahaan asuransi
swasta untuk biaya tambahan. Perencanaan medigap membantu mencakup biaya dari
coinsurance, copayment dan deductibles. Dalam medigap insurance terdapat
medicare select plan, medicare advantage pada tahun 2004 dan fee-for-service-plans.
4.
Medicare
Prescription Drug Benefit: tunjangan untuk resep obat untuk partisipan program
medicare, The Patient Protection and Affordable
Care Act of 2010 terdiri dari ketentuan yang banyak untuk menjadikan
pelayanan kesehatan lebih terjangkau.
Pembiayaan
OASDI dan program Medicare,
pembiayaan untuk OASDI dan program Medicae membutuhkan kontribusi karyawan dan
employer yang seimbang didalam the Federal Insurance Contributions Act (FICA).
FICA membutuhkan pajak pembayaran employer berdasarkan daftar gaji dan
kontribusi karyawan dengan pajak berdasarkan pendapatan mereka. Selain juga
terdapat Self-Employment Contributions Act (SECA) membutuhkan individu wirausaha untuk berkontribusi dalam
OASDI dan program Medicare, tapi pada rata – rata pajak yang berbeda dan kasus
lainnya, rata – rata pajak terus meningkat tiap tahunnya untuk membiayai OASDI
dan program Medicare secara tepat.
State
Compulsary Disability Law ( Worker Compensation)
Sejarah
latar belakang, asuransi kompensasi
pekerja muncul pada akhir dekade 20, dimana kecelakaan industrial sering
terjadi dan pekerja menderita penyakit kerja pada tingkat yang menghawatirkan.
Hukum kompensasi pekerja pertama kali dikeluarkan pada tahun 1911.
Tujuan
dan tanggung jawab kompensasi pekerja kepada publik, terdapat enam tujuan dalam hukum kompensasi pekerja yang
mendukung kompensasi dalam kecelakaan kerja dan mengurangi beban pada saat
mengalami sakit saat bekerja. Employer harus membiayai program kompensasi
pekerja menurut pedoman yang diberikan negara.
Bagaimana
kompensasi pekerja dibandingkan dengan tunjangan jaminan sosial, dalam hal ini kompensasi pekerja membayar
untuk perawatan medis untuk cedera yang berkaitan dengan pekerjaan pada saat
itu juga, sedangkan untuk asuransi disability digunakan pada rehabilitasi dan
pelatihan yang belum bisa kembali pada karir mereka setelah cedera.
Tren
saat ini pada kompensasi pekerja,
tren akhir – akhir ini yaitu adanya peningkatan secara dramatis dalam tuntutan
jumlahnya maupun kuantitas dari klaim,yaitu 19% dari semua tunjangan.
Program kompensasi employers rights under workers, keikutsertaan dalam program kompensasi karyawan dan
pemenuhan dengan regulasi yang dapat dipakai melindungi employer dari Torts
dimulai oleh dasar pekerja yang dirugikan atas prinsip tidak ada kesalahan dari
program tersebut; bagaimanapun, terdapat empat kemungkinan pengecualian untuk
kekebalan dari aksi yang dibolehkan:
Tindakan employer yang disengaja, pengadilan negara yang paling menganggap tindakan yang
disengaja untuk menyakiti karyawan sebagai alasan yang masuk akal memegang employer
bertanggung jawab. ada dua jenis tuntutan hukum yang menuduh tindakan employer
yang disengaja untuk menyakiti karyawan. Pertama, torts disengaja dan
mengetahui, memerlukan maksud employer yang disengaja untuk menyakiti
setidaknya satu karyawan. yang kedua, pelanggaran suatu kewajiban afirmatif,
terjadi ketika employer gagal untuk mengungkapkan paparan dari satu atau lebih
pekerja untuk zat-zat berbahaya, atau employer tidak mengungkapkan kondisi
medis biasanya disebabkan oleh paparan.
Pembalasan terhadap pekerja yang mengajukan klaim
kompensasi pekerja, pembalasan
biasanya memerlukan efek buruk pada status pekerja atau penghentian kerja
pekerja.
Ketidakpatuhan employer, undang-undang kompensasi pekerja mewajibkan employer
untuk mematuhi undang-undang negara yang berlaku.
Kapasitas ganda, adalah
hukum doktrin yang berlaku untuk hubungan antara pengusaha dan karyawan.
perusahaan dapat secara khusus memenuhi arole bagi karyawan yang benar-benar
berbeda dari perannya sebagai employer.
Program kompensasi pembiayaan pekerja, pekerja undang-undang
kompensasi menentukan metode diperbolehkan pendanaan.
pengusaha umumnya berlangganan asuransi kompensasi pekerja melalui operator swasta, atau, dalam
beberapa kasus, melalui dana negara.
Pajak
obligasi employer dan karyawan, secara umum,
karyawan tidak melakukan pembayaran segala macam bentuk pajak pendapatan atas
jumlah keuntungan dari kompensasi yang diterima. Namun, tiga keadaan mungkin memerlukan pembayaran pajak.
pertama, karyawan membayar pajak atas manfaat kompensasi pekerja ketika mereka
kembali bekerja untuk tugas ringan. kedua, pekerja kompensasi yang kena pajak
ketika mereka offset (mengurangi) jaminan sosial manfaat OASDI. ketiga,
karyawan membayar pajak atas kompensasi pekerja ketika mereka tidak secara
langsung hasil dari pekerjaan yang berhubungan dengan penyakit atau cedera.
Mendesain dan Merencanakan Program Tunjangan
Untuk mendesain
benefit program, HR profesional harus menunjukkan permasalahan utama, termasuk:
·
Menentukan
siapa yang menerima cakupan
Perusahaan memutuskan
apakah akan memperluas cakupan manfaat untuk penuh-waktu dan paruh-waktu
karyawan atau karyawan penuh waktu saja.
Memutuskan apakah akan menyertakan pensiunan dalam
rencana, menawarkan cakupan
kesehatan untuk pensiunan menguntungkan mereka dengan cara yang jelas karena employer
biasanya membiayai manfaat baik seluruhnya atau sebagian, memungkinkan
pensiunan banyak pada pendapatan yang terbatas untuk menerima perlindungan
medis yang memadai.
Masa percobaan, lingkup lain isu perusahaan harus mengatasi masalah
adalah karyawan status. di banyak perusahaan, karyawan jangka waktu kerja
dianggap masa percobaan, dan perusahaan memandang periode seperti kesempatan
untuk memastikan bahwa mereka telah membuat keputusan untuk mempekerjakan
suara.
·
Pembiayaan
Manager HR harus
mempertimbangkan bagaimana pemberian manfaat. Kenyataan, sumber daya yang
tersedia dan tujuan pembiayaan mungkin berpengaruh, untuk saat tertentu, siapa
yang akan menerima cakupan. Manager mungkin memutuskan antara noncontributory,
contributory, dan employee-financed programs, antau kombinasi antara ketiganya.
·
Karyawan
pilihan
HR Professional harus
menentukan derajat dalam memilih karyawan pilihan harus memiliki seperangkat
manfaat apa yang nantinya akan mereka terima.
·
Komunikasi
Terkadang karyawan
menganggap tunjangan karyawan sebagai hak mereka, hal tersebut menandakan bahwa
karyawan tidak sadar akan nilainya. Cara tradisional yang digunakan perusahaan
yaitu dengan memberikan brosur kepada karyawan untuk dibandingkan dengan
perusahaan lain. Cara lain yang digunakan yaitu konselor, yaitu benefit administrator
sebagai cara untuk memilih benefit. Semakin maju perusahaan menggunakan
intranet perusahaan dan sistem telepon interaktif, intranet merupakan cara yang
berguna untuk mengkomunikasikan informasi mengenai tunjangan kepada karyawan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar