Hal 604
ü
CA
tidak hanya hubungan antara baruis dan kolom, tapi juga hubungan antar kategori
diantara baris dan kolom.
ü
CA
menyediakan sebuah display gabungan dari kategori baris dan kolom dalam dimensi
yang sama. Modifikasi program yang tetap memungkinkan perbandingan interpoin
dari yang relatig dekat yang langsung terkait dengan asosiasi diantara poin
yang terpisah.
Kelemahan CA diantaranya :
û
Teknik
deskriptif dan tidak semua tes hipotesis cocok. Apabila hubungan kuantitatif
kategori diinginkan, metode seperti log-linear models disarankan.
û
CA
seperti dalam kasus dengan banyak metode pengurangan dimensionalitas, tidak
memiliki metode kesimpulan yang menentukan dimensi mana yang tepat.
û
Teknik
sangat sensitif untuk outliers, baik dalam kolom maupun baris. Untuk tujuan gereralisasi,
problem menghilangkan obyek atau atribut sangatlah penting.
Diskusi akan memproses empat sesi :
1. Pengujian tiga langkah inisial
dari proses pembetukan model (Obyek riset, desain riset, dan asumsu) yang sama
diantara kedua metode.
2. Diskusi dari dua langkah (Estimasi Model
dan Interpretasi) untuk model metode dekomposisi MDS
3. Diskusi dua langkah yang sama untuk metode
komposisional (analisis koresponden) diterapkan pada sampel responden yang sama
4. Pengamatan pada enam langkah dari proses
pembentukan model (validasi) trough perbandingan
hasil dari metode kedua tipe.
Stage 1 :
Objective of Perceptual Mapping
Tujuan yang sama dari deal riset dengan perceptual mapping adalah untuk mengeksplor image
perusahaan dan kompetisi.
Identifikasi obyektif untuk inclusion
Berbasis analisa
pada data similarity atau preference
Pemilihan antara data
similarity atau preference tergantung pada analisa obyek dasar. Similarity data
menyediakan perbandingan obyek langsung berbasis atribut mereka. Hal itu
memungkinkan trough penggunaan
teknik berganda untuk mengkombinasi dua tipe data apabila dikumpulkan.
Penggunaan analisis agregat dan Disagregat
Keputusan final melibatkan apakah untuk menggunakan agregat dan
disagregat analisa individual atau dalam common. Analissa agregat menyediakan
persepektif keseluruhan pada sample keseluruhan dalam analisa tunggal, dengan
pemetaan perceptual yang merepresentasikan persepsi komposisi semua responden. Analisa
agregat memungkinkan sebuah analisa individual dimana semua respinden dapat
dianalisa secara terpisahdan meski digambar dengan pemetaan perceptual mereka
sendiri. Dimungkinkan juga mengkombinasikan dua tipe
analisa seperti hasil untuk individu yang ditampilkan dalam konjungsi dengan
hasil agregat.
Stage 2 : Desain riset
untuk Studi Pemetaan Perceptual
Memilih Metode Dekomposisi
atau Komposisional
Pilihan antara metode dekomposisional (bebas atribut) atau
komposisional (berbasis-atribut) berpusat
diantara level spesifikasi harapan peneliti. Dalam pendekatan
dekoposisional, responden menyediakan hanya keseluruhan persepsi atau evaluasi
dalam rangka menyediakan pengukuran similar secara langsung.
Memilih Perusahaan untuk
Analisa
Dalam memilih perusahaan untuk dianalisa, peneliti harus
memperhatikan dua hal :
- Apakah
semua perusahaan komparabel dan relevan dengan obyek studi,
- Banyaknya
perusahaan terkait yang cukup digambarkan dengan dimensi yang diharapkan
Metode Nonmetrik vs Metrik
Pemilihan antara metode nonmetrik dan metrik
berbasis gabungan pada tipe analisa yang diperformakan. Seperti program aktual
yang digunakan.
Mengumpulkan data untuk MDS
Hubungan utama untuk membangun pemetaan perseptual apakah
menggunakan similiarity atau preferences.
Similiarity Data
Sebuah starting poin untuk pengumpulan data analisa MDS didapat
persepsi dari responden memperhatikan similarity dan dissimilaritu dari HBAT
dan sembilan perusahaan kompetitor dalam pasar.
Attribute Rating
Dalam penambahan similaritas penilaian, rating tiap perusahaan dalam
seri atribut yang didapatkan untuk penyediaan beberapa obyektif yang berarti
menjelaskan dimensi identifikasi dalam pemetaan perceptual.
Evaluasi Preferensi
Merupakan tipe data yang diamati preferensi di
tiap responden dalam pemilihan konteks spesifik. Data ini digunakan dalam
konjungsi dengan pemetaan perseptual yang berasal dalam multidimensional scaling untuk
menyediakan wawasan dalam korespondensi penilaian similarity dan preference
terus diantara susunan analisa suplemen.
Mengumpulkan data untuk Analisis Korespondensi
Analisis korespondensi melakukan tipe diferensiasi
data dari teknik lain. Perhitungan frekuensi di tiap baris mewakili derajat
asosiasi antara kategori baris dan kolom. Satu keuntungan dari CA adalah bahwa
CA sangatlah fleksibel dimana dapat mewakilkan baris dan kolom.
Untuk CA tingkat nonmetrik dikumpulkan menggunakan
delapan atribut yang sama yang telah didiskusikan sebelumnya dalam pengumpulan
data MDS. Dalam tugas ini, tiap responden dapat dimina untuk mengindikasi
persepsi perusahaan dengan menjawab YES untuk karakter perusahaan terbaik di
tiap atribut.
Stage 3 : Asumsi dalam
Perceptual Mapping
MDS : Stage 4 dan 5
Dengan menspesifikasi 10 perusahaan dikaitkan dengan studi,
manajemen HBAT menentukan bahwa keduanya, pendekatan MDS dan CA digunakan dalam
membangun pemetaan perceptual.
Stage 4 : Asal Hasil MDS
dan Mengamati Kecocokan Keseluruhan
Estimasi pemetaan perceptual dimulai dengan tipe input data dan
model estimasi (agregat dan disagregat) yang dipilih. Metode seperti pendekatan
INDSCAL fleksibel bahwa dapat menghasilkan agreagat tapi juga menyediakan
informasi pada responden individual yang terkait konsistensi diantara
responden.
Metode INDSCAL MDS dalam SPSS digunakan untuk mengembangkan kedua
komposisi, atau agregat pemetaan perseotual seperti pengukuran perbedaan antara
responden dalam persepsi mereka.
Membangun Dimensional yang
Tepat
Dalam analisa pertamahasil MDS adalah untuk menentukan dimensional
yang tepat dan menggabarkan pemetaan perceptual. Peneliti harus menganggap
kedua ketepata indikasi tiap dimensi dan kemampuan peneliti untuk
menginterpretasi solusi. Seperti dalam table, substansi pengembangan dalam
penekanan pengukuran terjadi saat perpindahan antara dua atau tiga dimensi
setelah semua pengembangan menurun yang agak dan tetap konsisten seperti
peningkatan dlam angka dimensi. Menyeimbangkan pengembangan dalam kecocokan
melawan kesulitan dalam interpretasi.
Semua perbedaandirefleksikan dengan posisi relative dalam pemetaan
perceptual dan perbandngan similar yang dapat dibuat diantara semua susunan
perusahaan. Untuk memahami sumber perbedaan ini, bagaimanapun peneliti harus
menginterpretasi dimensi.
Menilai Outliers Potensial
Dalam proses untuk memilih kecocokan dimensional dan
keseluruhan hasil untuk perbandingan individu. Tiap poin mewakili penilaian
similar tunggal antara dua obyek dengan dengan kecocokan lemah dan digambarkan
sebagai outlying poin dalam gambar. Outlier adalah sebuah susunan penilaian
yang mirip yang merefleksikan kelemaham kecocokan dari sebuah obyek atau
responden individual. Dalam sebuah konsistensi susunan obyek atau individu
diidentifikasi merekan dapat dipertimbangkan uhntuk dihapus.
Pengukuran kecocokan model dapat dikembangkan untuk tiap
individu yang mana peneliti memiliki perpepektidf kuantitas pada tiap
responden. Nilai yang lebih rendah dari penekanan mengindikasikan kecocokan
yang lebih baik, seperti R yang lebih tinggi. Meskipun tidak ada standar
absolute dalam pengamatan pengukuran dengan model lemah yang relatif, kecocokan
dapat diidentifikasi dan berpotensi dieliminasi dari analisis.
Menguji Asumsi Homogenitas
dari Responden
Dalam tambahan mengembangkan komposisi pemetaan
perceptual INDSCAL juga mengembangkan arti untuk menilai satu dari asumsi yang
mengindikasi korespondensi persepsi responden. Bobot dihitung untuk tiap
responden yang mengindikasi korespondensi dari perceptual space diri responden,
dan agregat pemetaan perceptual. Bobot ini mengembangkan pengukuran
perbandingan diantara responden karena responden memiliki bobot yang mirip
dengan pemetaan perseptual individual. Kombinasi dengan diskusi dari penekanan
nilaii R tidak ada individu terjadi seperti definisi kandidat untuk eliminasi
atau kelemahan kecocokan dalam solusi dua dimensi.
Supplementary Analysis :
Menggabungkan preferensi pemetaan perceptual
Kita telah berurusan hanya dengan penilaian dari
perusahaan yang berbasis kesamaan, namun banyak hal kita mungkin berharap untuk
memperpanjang analisa untuk proses pengambilan keputusan dan untuk memahami
preferensi responden dari obyek.
Stage 5 : Interpretasi
Hasil
Ketika pemetaan perceptual dibangun, kita dapat memulai proses
interpretasi. Rating untuk tiap perusahaan telah dirata-rata diantara responden
untuk pengukuran tunggal dalam menjelaskan tiap perusahaan.
Pendekatan Subyektif untuk
Interpretasi
Peneliti dapat melakukan beberapa pendekatan subyektif untuk
interpretasi ;
Perusahaan dapat diprofilkan dalam atribut mereka dengan
membedakan indentifikasi atribut tiap perusahaan. Dalam cara ini, tiap
perusahaan dikarakteristikkan dalam sebuah susunan atributdengan peneliti kemudian
menghubungkan atribut pada asosiasi diantara perusahaan apabila mungkin.
Interpretasi dimensi ini lebih kompleks dimana peneliti harus menghubungkan
posisi perusahaan pada dimensi dalam karakteristiknya.
Suplementary Analysis :
Pendekatan Obyektif untuk Interpretasi
Untuk mengembangkan sebuah onyektif untuk interpretasi, tambahan
program dapat digunakan untuk mencocokkan rating pada posisi perusahaan dalam
pemetaan perceptual dengan atribut rating bagi tiap obyek. Obyektif itu untuk
mengidentifikasi atribut determinan dalam penilaian similaritas yang dibuat
oleh ondividu untuk menentukan tiap atribut terbaik yang menjelaskan posisi
perceptual perusahaan dan dimensi.
Sekilas Mengenai Hasil
Dekomposisional
Metode dekomposisional menggunakan citra studi yang diilustrasikan
melekat pada trade-off dan hasil keunggulan dan kelemahan atribut bebas teknik
MDS ;
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Penggunaan penilaian similaritas secara keseluruhan menyediakan
pemetaan perceptual berbasis tidak hanya pada criteria yang relevan yang
dipilih oleh tiap responden. Responden juga dapat menggunakan penilaian
berbasis susunan criteria yang dianggap relevan dalam sebuah pengukuran
tunggal dari keseluruhan similaritas.
|
Penggunaan atribut teknik bebas memberikan peningkatan, bagaimanapun
kesulitas interpretasi dari pemetaan perceptual dalam atribut spesifik.
Peneliti membutuhkan sebuah basis kesimpulan untuk membandingkan disbanding
obyek lain tanpa konfirmasi langsung dari responden.
|
Yang perlu diingat, bagaimana peneliti tidak menjamin pemahaman
bagaimana atribut digunakan secara aktual hanya dari atribut ini yang mungkin
mendeskripsikan obyek.
Corespondence Analysis :
Stages 4 dan 5
Sebuah aternatif untuk atribut bebas dari pemetaan perceptual adalah
analisis korespondensi (CA) sebuah metode komposisional berbasis pada
pengukuran nonmetrik penghitungan frekuensi antara obyek dan atribut.
Stage 4 : Mengestimasi CA
Persiapan data dan prosedur estimasi untuk analisis korespondensi
mirp dalam beberapa hal dalam proses MDS yang didiskusikan sebelumnya, dengan
bebrapa pengecualian.
Pengumpulan data dan
Persiapan
Sebuah karakteristik yang unik dari CA adalah digunakannya data
untuk menggambarkan hubungan antar kategori (obyek atau atribut). Sebuah
pendekatan pada presentasi data dalam penggunaakn matriks tabulasi silang
terkait atribut (yang direpresentasikan pada baris) pada rating obyek atau
perusahaan (kolom). Nilai yang diwakili oleh angka dari waktu tiap perusahaan
dinilai sebagai karakteristik oleh atributnya. Frekuensi yang lebih tinggi
mengindikasi asosiasi yang lebih kuat diantara obyek dalam pertanyaan.
Menghitung Pengukuran
Similaritas
CA berbeasis transformasi nilai chi-square dalam pengukuran metric
jarak, dimana aksi sebagai pengukuran similaritas. Nilai chi-square dihitung sebagai
frekuensi actual yang terjadi minus dari frekuensi harapan. Negatif value
mengindikasi perusahaan dinilai kurang sering daripada yang diharapkan.
Menjelaskan
Dimensionalitas Solusi
CA mencoba memuaskan semua hubungan simultan dengan menghasilkan dimensional
yang diwakili oleh chi-square distance. Untuk menjelaskan dimensionalitas
solusi, peneliti menguji persentase kumulatif dari penjelasan variasi, sebanyak
dalam faktor analisis, dan menentukan dimensionalitas yang tepat.
Stage 5 : Menginterpretasi
Hasil CA
Dengan banyaknya dimendi dijelaskan periset harus memproses dengan
sebuah interpretasi asal pemetaan perceptual. Setidaknya tiga permasalahan
harus diselesaikan ;
- Positioning Relatif Kategori
Sebuah tugas untuk permasalahan penilaian posisi relative
dari kategori baris dan kolom. Peneliti dapat mengakses asosiasi antara
kategori demi pendekatan dalam pemetaan perceptual.
Pemetaan perceptual menampilkan kedekatan antara kedua
perusahaan dan atributnya. Apabila kita berfokus pada perusahaan kita dapat
melihat pola grup perusahaan ini mirip seperti yang ditemukan dalam hasil MDS.
- Menginterpretasi Dimensi
Sangat bermanfaat untuk menginterpretasi dimensi apabila
baris dan kolom normalisasi digunakan. Untuk tujuan ini, inertia (variasi
penjelasan) dari tiap dimensi dapat diatribusi diantara kategori untuk baris
dan kolom.
Meskipun perbandingan dalam contoh adalah antara kedua
susunan kategori dan tidak terbatas pada susunan kategori tunggal (baik kolom
maupun baris), pengukuran dari kontribusi ini menunjukkan kemampuan
menginterpretasi dimensi saat diharapkan.
- Menilai Kecocokan untuk Kategori
Overview CA
Perbandingan ini dan lainnya menyoroti perbedaaan antara metode MDS
dan CA beserta hasilnya. Hasil
CA menyediakan arti yang secara
langsung membandingkan similarity dan dissimilarity perusahaan dan asosiasi
atribut, yang mana MDS mengizinkan hanya untuk perbandingan perusahaan.
Bagaimanapun solusi CA dikondisikan pada susunan atribut terkait. Itu
diasumsikan bahwa semua atribut cocok untuk semua perusahan dan dengan
dimensional yang sama di tiap perusahaan.
CA adalah teknik yang sangat fleksibel yang diterapkan untuk range
yang luas dari permasalahan dan situasi. Keuntungan dari joint plot atribut dan
obyek harus selalu dibobotkan lagi yang melekat dengan interdependen yang ada
dan bias potensial yang berefek pada ketidakcocokan atribut tunggal perusahaan
atau mungkin lebih penting atribut dihilangkan dari perusahaan.
Stage 6 : Validasi Hasil
Mungkin validasi terkuat internal dari analisa ini
adalah untuk mengamati konvergensi antara hasil dari teknik komposisi dan
dekomposisi terpisah. Tiap teknik menggunakan tipe yang berbeda dari respon
konsumen namun menghasilkan pemetaan perceptual yang merepresentasikan kesamaan
perseptal dan harus disesuaikan. Namun bila kesesuaian tinggi, peneliti harus
memperhatikanhasil yang ditunnjukkan problem sebagai gambaran. Peneliti harus
mengingat bahwa tipe konvergensi ini tidak mengarah pada hasil pada obyek lain
atau sample populasi.
Untuk membuat
perbandingan CA, kita harus kembali berorientasi pada arah. Seperti yang
terlihat, dimensi membaik diantara dua analisa. Pengelompokan perusahaan tetap
memiliki kesamaan, namun mereka berbeda posisi dalam pemetaan perceptual. Dalam CA,
dimensi merefleksikan elemen yang sama, dengan loading yang tertinggi (X18)
pada dimensi X12. Perbandingan ini lebih dipilih dengan hasil dekomposisional
kecuali atribut lain yang lebih tersebar dalam dimensi.
Peneliti memiliki dua komplementer dalam memahami
persepsi konsumen. Metode dekomposisional menentukan posisi berbasis penetapan
penilaian keseluruhan, dengan atribut yang hanya diterapkan dalam usaha untuk
menjelaskaj posisi. Metode komposisional posisi perusahaan tiap atribut dibobot
dengan nilai yang sama, dan distorsi potensial pemetaan dengan atribut yang
tidak relevan. Perbedaan ini
tidak menjadikan pendekatan yang berbeda dengan atribut yang tidak relevan. Perbedaan
ini tidak membuat pendekatan yang lebih baik atau optimal namun sebaliknya,
harus dipahami oleh peneliti untuk menjami seleksi metode yang palong cocok
untuk riset obyektif.
Overview Manajerial dari Hasil MDS
Pemetaan perseptual adalah
teknik yang unik yang menyediakan perbandingan yang mungkin tidak disipakan
dengan metode multivariat lain. Result menampilkan range yang luas pada
persepektif penggunaan manajerial. Palikasi yang paling umum dari pemetaan
perseptual untuk penilaian citra suatu kumpulan perusahaan. Seperti varialbel
strategik, citra akan menjadi sangat penting seperti indikator dari kehadiran
pasar atau posisi.
Meskipun teknik MDS dapat
menambah penjelasan dalam pemetaan perseptual, harus ditampilkan supleme dan
harapan untuk menampilkan inkonsistensi yang lebih besar yang apabila proses
menyeluruh. Tambahan riset mungkin membantu untuk menjelaskan hasil relatif.
Demikian, hasil CA menjanjikan
penkdekatan yang mencoba untuk menggambarkan pemetaan perseptual dari
persepektif komposisional. Perbandingan hasil CA dari solusi MDS klasik
membuktikan banyaknya konsistensi namun juga beserta perbedaan.
_____________________________________________________________________
Ringkasan
Multidimensional scalling adalah sebuah susunan prosedur yang digunakan untuk menampilkan hubungan yang
diamati dari data yang mewakili similarity dan preferensi. MDS sangat berguna digunakan untuk ;
1. untuk ilustrasi pasar segmen yang berbasis
penilaian preferensi
2. untuk menjelaskan produk mana yang lebih
kompetitif diantara lainnya
3. untuk menyimpulkan kriteria apa yang
digunakan masyarakat saat mengamati obyek.
Ø
Menjelaskan
serta menjabarkan MDS dan performanya
MDS juga dikenal dengan
istilah pemetaan perseptual, yang merupakan sebuah prosedur yang mengaktifkan
peneliti untuk menentukan citra relatif yang dirasakan dari susunan obyek.
Untuk melakukan analisa MDS, ada tiga langkah:
1. Mengumpulkan pengukuran similaritas dan
preferensi diantara keseluruhan susunan obyek yang akan dianalisa
2. Menggunakan teknik MDS untuk mengestimasi
posisi relatif dari tiap obyek dalam multidimensional space,
3. Mengidentifikasi dan menginterpretasi
kecenderungan space dalam istilah perseptual dan atau atribut obyek.
Ø
Memahami
perbedaan antara similary data dan preferensi data
Similarity Data
|
Preference Data
|
§
Responden
tidak dapat menerapkan baik-buruknya aspek dari evaluasi perbandingan,
|
§
Aspek
pengamatan evaluasi dari baik buruknya data selesai.
§
Berasumsi bahwa pembedaan kombinasi dari atribut yang
dirasakan bernilai lebih dibanding kombinasi lain.
|
§
Similiarity
berbasis perseptual mapping mewakili atribut dimensi similaritas dan
perceptual dari perbandingan tetapi tidak merefleksikan wawasan langsung
untuk menentukan pilihan
|
§
Preferensi
berbasis perceptual mapping merefleksikan pilihan yang diambil namun tidak
sesuai dalam cara basis posisi similar, karena responden mungkin mendasari
pilihan mereka untuk perbedaan dimensi sepenuhnya atau kriteria dari dimana
mereka dibandingkan.
|
Ø
Memilih
antara pendekatan dekomposisional dan komposisional
Satu atau dua tipe berbasis
alami dari respon didapat dari pengamatan obyek :
1. Metode dekomposisional mengukur hanya
keseluruhan kesan atau evaluasi dari sebuah obyek dan kemudian mengupayakan
asal posisi spasial dalam multidimensional space yang merefleksikan persepsi
ini.
2. Metode komposisional dimana menggunalan
beberapa teknik multivariat yang telah didiskusikan dan digunakan dalam
pembentukan kesan atau evaluasi berbasis kombinasi atribut tertentu.
Ø
Menjelaskan
perbandingan dan banyaknya obyek
Perlu dipertanyakan jaminan
komparabilitas obyek seperti memilij banyaknya obyek yang akan dievaluasi;
1. Apakah obyek benar-benar komparabel?
Pemetaan perseptual adalah
bahwa common karakteristik baik obyektif maupun yang dirasakan menggunakan
responden dari evaluasi.
2. Perhatikan banyaknya obyek untuk
dievaluasi
Tiga langkah dilibatkan dalam
menciptakan pemataan perseptual berbasis posisi obyek optimal;
1. Memilih konfigurasi inisial dari stimuli
yang diharapkan dari dimensi inisial
2. menghitung jarak antara poin stimuli dan
membandingkan hubungan (obeservasi dibanding asal), dengan pengukuran kecocokan
3. apabila dibutuhkan, bila pengukuran
kecocokan tidak bertemu dengan nilai predefined stopping yahng dipilih
Ø
Menjelaskan
analisis koresponden sebagai metode dari pemetaan perseptual
CA adalah teknik interdependen
yang menjadi populer untuk reukdi dimensional dan pemetaan perseptual. CA
memiliki tiga karakteristik :
1. Merupakan teknik komposisional, bukan
pendekatan dekomposisional, karena pemetaan perseptual itu berbasis asosiasi
antara obyek dan sebuah susunan karakteristik deskriptif atau atribut yang
dispesifikkan oleh peneliti
2. Merupakan apikasi langsung yang menggambarkan
korespondensi kategori dari variabel, terutama dari pengukuran berskala
nominal, dimana kemudian digunakan basis untuk pengembangan pemetaan
perseptual.
3. Manfaat unik dari CA dalam kemampuannya
untuk mewakili baris dan kolom, misalnya merek dan atribut dalam joint space.
CA juga menyediakan teknik komposisi komplementer bagi peneliti pada MDS yang
merujuk pada isu dimana perbandingan langsung dari obyek dan atribut sangat
layak dipilih.
0 komentar:
Posting Komentar