Chapter 10
INOVASI ORGANISASI
Inovasi adalah penggunaan
gagasan-gagasan baru bagi organisasi yang menggunakannya. Semua inovasi
merupakan perubahan. Namun tidak semua perubahan bersifat inovatif. Perubahan
yang inovatif membuka peluang baru bagi organisasi yang bisa juga memunculkan penolakan
baru oleh anggota organisasi yang efeknya akan lebih mengancam keberlangsungan
organisasi kedepan.
Inovasi biasanya memiliki satu dari
dua bentuk inovasi yang ada :
ü
Teknologis
Merupakan apa
yang kebanyakan ada di benak kita jika kita berpikir mengenai perubahan yang
inovatif; mencakup alat, teknik, perlengkapan, atau sistem baru untuk
memproduksi produk barang atau jasa atau dalam cara produk tersebut dihasilkan
atau juga bahkan disajikan.
ü
Administratif
Implementasi dari
perubahan-perubahan pada struktur organisasi atau proses administratifnya;
yabng mencakup perubahan seperti pengenalan jadwal kerja yang fleksibel, atau
matriks desain organisasi.
Perubahan organisasi adalah perubahan
yang terjadi di organisasi yang ditentukan dengan diadopsinya sebuah ide atau
atau perilaku baru oleh organisasi tersebut.
Pendekatan ambidextrous (cerdik) berarti menggabungkan struktur dan proses yang
sesuai untuk implus kreatif maupun penerapan inovasi yang sistematis.
The Strategic Role of
Change
Organisasi harus dapat bergerak secara cepat untuk
menghadapi tantangan perubahan global yang terjadi saat ini melalui respon atas
:
Ø Organisasi besar harus dapat bergerak fleksibel sedinamis organisasi
kecil
Ø Industri manufaktur harus memiliki teknologi manufaktur yang fleksibel
yang didukung pelayanan melalui IT
Ø Inovasi berkelanjutan harus dilakukan demi keberlangsungan dan
pertumbuhan usaha
Elemen Untuk Perubahan Yang Sukses
:
1. Ide (Idea)
Ide adalah cara baru dalam
melakukan sesuatu. Tidak ada perusahaan tetap kompetitif tanpa ide-ide baru.
Dengan ide-ide baru, keberlangsungan perusahaan lebih terjamin karena mampu
bertahan dalam persaingan yang maikin sengit.
2. Kebutuhan
(Needs)
Sebuah kebutuhan yang dirasakan
perlu diubah ketika manajer melihat jarak
antara kinerja aktual dan kinerja yang diharapkan dalam organisasi. Dengan
adanya gap tersebut, manajer bisa melihat masalah yang terjadi sehingga bisa
segera dianalisa dan diteliti akar permasalahannya.
3. Adopsi
(Adoption)
Adopsi terjadi ketika pengambil
keputusan memilih untuk terus maju dengan ide yang diusulkan.
4. Implementasi
(Implementation)
Implementasi terjadi ketika
anggota organisasi menggunakan ide baru, teknik, atau perilaku. Dari ide
tersebut, kemudian direalisasikan.
5. Sumber
Daya (Resources)
Sumber daya merupakan energi manusia
dan aktivitas yang diperlukan untuk membawa perubahan. Sumber daya merupakan
bahan bakar perubahan, karena tanpa sumber daya, perubahan tidak akan bisa
dijalankan karena tidak memiliki energi untuk menggerakkan berbagai rencana
perubahan yang diharapkan.
Strategi dan
Perubahan Struktur
Beberapa perusahaan yang keluar dari bentuk-bentuk
organisasi tradisional dan bergeser kearah strategi jaringan virtual dan
struktur untuk menggabungkan e-bisnis. Jenis perubahan adalah tanggung jawab
manajer puncak organisasi, dan keseluruhan proses perubahan biasanya berbeda
dari proses untuk inovasi dalam teknologi atau produk baru.
Pendekatan Dual-Core
Inti dari pendekatan dual-core
adalah bahwa organisasi, terutama banyak yang bergerak dalam bidang nirlaba dan
organisasi pemerintah, harus mengadopsi perubahan manajemen lebih sering, kemudian
perlu disusun secara berbeda daripada organisasi yang mengandalkan perubahan
teknis dan produk untuk keunggulan kompetitif. Organisasi
dapat dikonseptualisasikan sebagai memiliki dua inti: manajemen inti dan
manajemen teknis. Masing-masing inti
memiliki karyawan sendiri, tugas, dan domain lingkungan. Inovasi dapat berasal
dari inti baik.
Penelitian
tentang manajemen perubahan menjelaskan dua hal ;
1.
Pertama, perubahan manajemen
terjadi lebih jarang daripada melakukan perubahan teknis.
2.
Kedua, perubahan manajemen
terjadi sebagai respon terhadap sektor lingkungan yang berbeda dan mengikuti
proses internal yang berbeda daripada teknologi berbasis perubahan. Pendekatan
dual core untuk perubahan organisasi mengidentifikasi proses yang terkait
dengan perubahan manajemen.
Desain Organisasi Uuntuk
Implementasi Perubahan Manajemen
Organisasi yang lebih sering
berhasil mengadopsi perubahan manajemen, memiliki rasio administrasi yang lebih
besar, berukuran lebih besar, dan terpusat dibandingkan dengan organisasi yang
mengadopsi perubahan teknis. Pendekatan inovasi yang terkait dengan manajemen,
dibandingkan perubahan teknis, dapat dijelaskan dalam gambar sebagai berikut:
Ø
Perubahan teknis, seperti mengubah
teknik produksi dan inovasi teknologi untuk produk – produk baru dapat
digambarkan dalam bentuk struktur organik.
Ø
Organisasi yang lebih sering
melakukan perubahan manajemen, dapat menggunakan proses top-down dan struktur mekanik.
Mengubah Hal-Hal Tertentu : Produk Dan Teknologi Baru
Inovasi barang dan jasa adalah cara
dunia dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan dipasar,
teknologi, dan persaingan. Pengenalan produk dan teknologi baru adalah area
vital bagi inovasi. Perubahan produk adalah perubahan dalam produk barang atau
jasa yang dihasilkan oleh suatu organisasi.
Perubahan Teknologi
Ø
The Ambidextrous Approach
Karyawan dapat mengabaikan desentralisasi inovasi dan
struktur. Salah satu solusinya adalah menggunakan pendekatan ambidextrous untuk menggabungkan proses
struktur dan manajemen yang sesuai dengan penerapan penciptaan dan inovasi.
Ø
Techniques For Encouraging Technology
Change
Teknik yang dapat digunakan untuk mendorong perubahan
teknologi yaitu:
û Switching structures
Suatu organisasi menciptakan struktur organik ketika struktur seperti ini
diperlukan untuk inisiasi ide baru.
û Creative departments
Dalam banyak organisasi besar, inisiasi inovasi digunakan untuk memisahkan
departemen kreatif.
û Venture teams
Teknik ini digunakan untuk memberikan kendali bebas untuk kreativitas dalam
organisasi.
û Collaborative teams
Meskipun banyak orang memiliki ide-ide kreatif, pertanyaan paling inovatif
diciptakan melalui kelompok-kelompok orang yang bekerja bersama-sama.
NEW PRODUCT AND SERVICES
New
Product Success Rate
Penelitian dihadapkan dengan
ketidakpastian sangat besar terkait dengan pengembangan penjualan dan produk
baru. Oleh karena itu dibutuhkan rate/tingkat keberhasilan suatu produk baru:
ü
Reasons for New Product Success
Sebuah studi tentang inovasi produk baru dengan satu
kesuksesan dan satu kegagalan dalam setiap pasangan, mempunyai kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Perusahaan yang sukses berinovasi,
memiliki pemahaman yang jauh lebih baik.
2.
Perusahaan yang
sukses berinovasi, lebih efektif menggunakan teknologi .
3.
Dukungan manajemen
puncak di perusahaan-perusahaan yang sukses berinovasi adalah dari orang yang
lebih senior dan memiliki otoritas.
ü
Horizontal
Coordination Model
Desain organisasi untuk mencapai
inovasi produk baru melibatkan tiga komponen departemen yaitu:
1.
Specialization
2.
Boundary
Spanning
3.
Horizontal
coordination
Mencapai Keunggulan Kompetitif : Perlunya
Bergerak Cepat
Beberapa tahun terakhir, sembilan dari sepuluh
eksekutif mengatakan kecepatan dan kelincahan telah menjadi keprihatinan yang
semakin mendesak untuk perusahaan. Secara khusus, perkembangan pesat dari
produk dan jasa baru menjadi senjata strategis utama dalam pasar yang pernah
mengalami pergeseran global. Untuk tetap kompetitif, perusahaan sedang belajar
untuk mengubah ide menjadi produk dan jasa baru dengan sangat cepat.
ü
Eksplorasi
Eksplorasi adalah tahap dimana ide-ide untuk melahirkan produk dan teknilogi
baru dilahirkan. Seorang manajer mempersiapkan organisasinya untuk melakukan
eksplorasi dengan menciptakan kondisi yang mendorong terciptanya kreatifitas
dan memungkinkan ide-ide baru bermunculan. Kreativitas, yang merupakan
penciptaan ide-ide cermelang yang sekitarnya memenuhi kebutuhan yang ada atau
menjawab peluang-peluang yang bisa didapatkan oleh organisasi, adalah langkah
penting pertama dalam berinovasi.
ü
Kerjasama
Dalam berinovasi yang sangat
penting diperhatikan adalah menyediakan
mekanisme bagi koordinasi internal maupun eksternal. Ide-ide untuk menciptakan
inovasi produk atau teknologi biasanya berasal dari tingkatan-tingkatan bawah
di organisasi dan ide-ide tersebut harus mengalir secara horizontal melintasi
departemen-departemen.
Koordinasi internal yaitu inovasi
yang berbuntut pada kesuksesan mengharuskan adanya keahlian dan beberapa departemen
sekaligus, dan inovasi yang berbuntut kegagalan sering kali adalah hasil dari
gagalnya kerja sama.
Sedangkan koordinasi eksternal
yaitu menggambarkan bahwa sebuah organisasi memandang keluar batas
organisasinya untuk mencari dan mengembangkan ide-ide baru. Inovasi terbuka
adalah memperluas pencarian dan pengomersialisasian ide-ide baru di luar
batas-batas perusahaan dan bahkan di luar batas-batas industri.
ü
Corporate Entrepreneurship
Aspek ketiga dari inovasi produk
dan teknologi adalah menciptakan mekanisme untuk memastikan bahwa ide-ide baru
bisa diutarakan, diterima dan diterapkan. Seorang manajer dapat secara langsung
memberikan pengaruh apakah kewirausahaan dapat berkembang diorganisasinya
dengan menunjukkan dukungan aktivitas kewirausahaan, memberikan kadar otonomi
kepada para pegawai, dan memberikan penghargaan atas pembelajaran dan
pengambilan resiko.
Kewirausahaan perusahaan merupakan upaya untuk mengembangkan semangat
kewirausahaan internal, filsafat, dan struktur yang akan menghasilkan jumlah yang
lebih tinggi dari rata-rata inovasi. Kewirausahaan perusahaan dapat melibatkan
penggunaan departemen kreatif dan tim usaha baru, tetapi juga mencoba untuk
melepaskan energi kreatif dari seluruh karyawan dalam organisasi.
Manajer dapat menciptakan sistem dan struktur yang
mendorong kewirausahaan. Sebagai contoh, di perusahaan minyak raksasa,
eksekutif puncak membangun kontrak dengan seluruh kepala unit bisnis. Manajer
unit dapat memenuhi kontrak dalam batasan jelas yang di identifikasi.
Hasil penting dari kewirausahaan perusahaan adalah
untuk memfasilitasi Idea champions. Idea champions menyediakan waktu dan
energi untuk membuat sesuatu terjadi. Mereka berjuang untuk mengatasi
resistensi alami untuk berubah dan meyakinkan orang lain tentang kebaikan ide baru.
ü
Innovate or Perish
Banyak organisasi yang merespon kekuatan global dengan
mengadopsi tim dan struktur horizontal yang meningkatkan komunikasi dan saluran
kolaborasi, aliran lapisan pasokan dan distribusi, dan mengatasi hambatan waktu
dan tempat melalui TI dan e-bisnis. Perusahaan menjadi terlibat dalam usaha joint venture maupun atau consortia untuk mengeksploitasi peluang
dan memperluas operasi atau pasar internasional. Beberapa perusahaan mengadopsi
inovasi struktural seperti pendekatan jaringan virtual untuk fokus pada
kompetensi inti mereka. Di sisi lain, organisasi menghadapi kebutuhan strategi
utama dan perubahan kultural yang cepat, serta inovasi berkesinambungan dalam
teknologi, jasa, produk, dan proses.
Strategi Untuk
Implementasi Perubahan
Harus
dapat menciptakan keuntungan kompetisi di lingkungan internasional, dimana
proses perubahan, inovasi digunakan secara bergantian menunggu saat yg tepat
untuk direspon organisasi yg lain, dimana dbutuhkan unsur-unsur untuk sebuah
suksesnya perubahan.
Manajer dan karyawan bisa memikirkan cara-cara kreatif
untuk meningkatkan teknologi organisasi, ide-ide kreatif untuk produk dan jasa
baru, pendekatan baru untuk strategi dan struktur, atau ide untuk mengembangkan
nilai-nilai budaya adaptif. Pelaksanaan merupakan bagian paling penting dari
proses perubahan, tetapi juga yang paling sulit. Perubahan sering mengganggu
dan tidak nyaman bagi manajer serta karyawan. Perubahan kompleks, dinamis
memerlukan kepemimpinan yang kuat dan gigih.
Leadership For Change
Pemimpin
yang berpikir tentang inovasi, dan pentingnya perusahaan melalui tindakan dan
menjadikan orang sebagai investasi, dan sumber daya sebagai isu inovasi.
Perubahan yang sukses dapat terjadi hanya ketika karyawan bersedia mencurahkan
energi dan waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan baru.
Perubahan Budaya : Mengubah Orang-Orang dan
Budaya
Mengubah budaya perusahaan secara fundamental berarti
menggeser bagaimana pekerjaan dilakukan dalam sebuah organisasi dan dapat
menyebabkan komitmen baru dan meningkatkan pemberdayaan karyawan, serta ikatan
yang lebih kuat antara perusahaan dan pelanggannya.
Perubahan orang berkaitan dengan hanya beberapa
pegawai saja, seperti mengirimkan sejumlah manajer menengah untuk mengikuti
pelatihan demi meningkatkan kahlian kepemimpinan mereka. Perubahan budaya
berkaitan dengan organisasi secara keseluruhan.
Forces for Culture Change
Melakukan proses teknis ulang dan pergeseran, membutuhkan fokus lebih besar
pada pemberdayaan karyawan, kolaborasi, berbagi informasi, dan pemenuhan
kebutuhan pelanggan, yang berarti para manajer dan karyawan membutuhkan pola
pikir baru.
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan adalah pendekatan yang
paling sering digunakan dalam mengubah mindset orang-orang. Sebuah perusahaan mungkin menawarkan program
pelatihan pada pegawai-pegawai dalam hal keja tim, keberagaman, kecerdasan
emosi, siklus mutu, keahlian komunikasi, atau manajemen partisipatif.
Pengembangan
Organisasi
Pengembangan organisasi adalah proses perubahan
sistematis dan terencana yang menggunakan pengetahuan dan teknik ilmu perilaku
untuk memperbaiki kesehatan dan keefektifan suatu organisasi melalui
kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, memperbaiki hubungan
internal, serta meningkatkan pembelajaran dan kemampuan dalam menyelesaikan
masalah.
Organization Development Culture Change
Interventions
Oganization
Development (OD)”, yang berfokus pada aspek manusia dan sosial organisasi sebagai cara
untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dan memecahkan masalah.
Aktivis OD atau konsultan OD
menggunakan beragam teknik khusus untuk menbantu memenuhi tujuan-tujuan OD. Tiga teknik yang paling sering digunakan
dan paling efektif adalah sebagai berikut :
1. Aktivitas pembentukan tim
2. Aktivitas survey umpan balik
3. Intervensi kelompok besar
Halangan Untuk Berubah
Ada lima halangan dalam
proses perubahan:
- Fokus Berlebihan pada biaya.
Manajemen
mungkin memiliki pola pikir biaya nyata dan mungkin gagal untuk menghargai
pentingnya perubahan yang tidak difokuskan pada biaya.
- Kegagalan melihat manfaat
Setiap
perubahan yang signifikan akan menghasilkan reaksi negatif dan positif.
Pendidikan mungkin diperlukan untuk membantu manajer dan melihat lebih positif
aspek negatif perubahan.
- Kurangnya koordinasi dan kerjasama
Organisasi
fragmentasi dan sering menghasilkan konflik koordinasi untuk implementasi
perubahan. Selain itu, dalam kasus teknologi baru, sistem lama dan baru harus
sesuai.
- Penghindaran
Ketidakpastian
Di
tingkat individu, banyak karyawan takut ketidakpastian terkait dengan
perubahan. Komunikasi yang konstan diperlukan agar karyawan tahu apa yang
terjadi dan mengerti bagaimana hal itu mempengaruhi pekerjaan.
- Ketakutan menghadapi kerugian
Manajer
dan karyawan mungkin takut kehilangan kekuasaan dan status pekerjaan mereka.
Di zaman modern yang sekarang ini persaingan usaha semakin sengit. Mereka
semua berlomba-lomba untuk medapatkan pangsa pasar dan keuntungan
sebanyak-banyaknya. Tiap perusahaan memiliki organisasi yang memiliki kultur
cara dan strateginya sendiri.
Perusahaan yang memiliki inovasi terbaik dan menjalankan strategi yang
tepatlah yang akan memenangkan persaingan. Sedangkan perusahaan yang kurang
berinovasi, bisa saja kalah dalam persaingan dan kemungkinan paling buruk harus
menyingkir dari pasar. Banyak perusahaan yang mengalami kekalahan ingin segera
bangkit dan bersaing kembali dalam kompetisi, tentunya dengan sisa tenaga dan
sumber daya yang terbatas. Perlunya sebuah inovasi yang revolusioner yang dapat
mengangkat kembali organisasi ke masa jayanya.
Namun inovasi terkadang tidak selalu mudah, dimana perusahaan yang sedang
mengalami fase decline terpecah konsentrasinya; satu untuk tetap mempertahankan
perusahaaan tetap berdiri, dan satu lagi untuk berpikir bagaimana perusahaan
bisa melakukan suatu perubahan yang membangun dan mengarah ke arah yang lebih
baik sehingga bisa memberikan kontribusi penting untuk kebangkitan perusahaan.
Perubahan tersebut, tidaklah mudah. Bisa saja terjadi berbagai penolakan
yang berujung pada tindak kekerasan dan bentrok antara pihak tertentu. Proses
perubahan tidak selamanya mudah, dan realisasinya terkadang butuh dana yang
tidak sedikit untuk mewujudkannya. Tak jarang dana perusahaan tidak cukup untuk
melakukan perubahan yang direncanakan itu dan pilihan termudah adalah dengan menutup
perusahaan. Tentunya pilihan ini harus dipertimbangkan secara mendalam dan
sangat matang, untuk memberikan solusi yang baik bagi semua. Terkadang memang
sangatlah sulit, dan siapapun tidak ingin perusahaan tempat dia bekerja runtuh
dan menghilang.
Perlunya sebuah strategi perubahan yang inovatif namun tepat guna sangat
diharapkan dari perusahaan. Sehingga perubahan tersebut dilakukan secara tepat
dan mengembalikan performa kepercayaan diri perusahaan dengan cara yang lebih
baik lagi.
BNTUK MENERAPKAN MANAJEMEN PERUBAHA
0 komentar:
Posting Komentar