Minggu, 04 Mei 2014

Resume Chapter 4 : Incentive Pay


Mengembangkan Incentive Pay
Incentive pay atau variable pay memberikan employee yang mencapai obyek kerja secara parsial atau komplit. Insentif atau variable pay dijelaskan sebagai kompensasi, di luar gaji pokok atau upah., yang berfluktuasi berdasarkan pencapaian sebuah standar seperti formula yang ditetapkan, individual atau grup, atau pernghasilan perusahaan.
Sistem pembayaran insentif yang efektif berbasis tiga asumsi :
  1. Employee individual dan kerja tim berbeda, yaitu sebanyak apa mereka berkontribusi pada perusahaan.
  2. Kinerja perusahaan secara keseluruhan tergantung derajat performa individu dan grup dalam perusahaan.
  3. Untuk menarik, memotivasi performa prima dan prinsip keadilan bagi karyawan, membutuhkan rewards dari basis performa relatif mereka.

Perusahaan menentukan pembayaran insentif berdasarkan lima kriteria performa :
  1. Kualitas
  2. Output
  3. Dependability
  4. cooperation
  5. Ide
Sedangkan Lincoln mengevaluasi kinerja dengan lima kritera :
  1. Skill
  2. Responsibility
  3. Mental Apptitude
  4. Physical application
  5. Working Condition
Perusahaan menggunakan insentif untuk memberikan penghargaan secara individu, tim atau perusahaan berbasis performa. Banyak insentif  diaplikasikan pada beberapa kategori employee; sales professionals, manajer, dan eksekutif. Manajer menerima bonus biannual berbasis pencapaian tiga obyektif :
Ø      Level target profil
Ø      Kualitas Customer services
Ø      Store sales
Insentif secara umum dikategorikan dalam tiga kategori :
Ø      Insentif individual
Diberikan untuk employee yang bekerja secara independen.
Ø      Insentif Grup
Promote supportive, kolaborasi berilaku diantara employee.
Ø      Insentif Companywide
Mengikat kompensasi pekerja pada perusahaan dalam jangka pendek, biasanya 3 bulanan atau periode 5 tahun.

Insentif Individal
Pembayaran insentif individual cocok diterapkan dalam tiga kondisi :
1.      Kinerja employee dapat diukur secara obyektif :
Ø      Banyaknya unit yang diproduksi
Ø      Jumlah Penjualan
Ø      Mengurangi tingkat eror
2.      Insentif individual yang cocok diterapkan saat employee memiliki cukup control atas kinerjanya.
3.      Insentif individual cocok diterapkan saat mereka tidak membuat level kompetisi yang tidak sehat diantara pekerja yang berujung pada kualitas rendah.

Menentukan Insentif Individual
Insentif individual memberikan employee  untuk menemukan pekerjaan yang terkait standar performa seperti kualitas, produktivitas, customer satisfaction, keamanan atau kehadiran. Hasil akhirnya yaitu karyawan yang berkinerja baik haruslah memiliki nilai yang lebih tinggi daripada karyawan yang berkinerja rendah.


Tipe Insentif Individual
Ada empat tipe insentif individual secara umum ;
  1. Piecework Plans
Memberikan employee rewards berbasis jam produktivitas individualnya terhadap standar output obyektif yang ditentukan dari adaptasi peralatan operasional manufaktur.
  1. Management Incentive Plans
Memberikan bonus pada manajer saat mereka menemukan basis obyektif berbasis pada sales, profit, production, atau pengukuran lain untuk division, departemen, ata unit.
  1. Behavioral Encourage Plans
Employee menerima pembayaran untuk perilaku spesifik dari prestasinya.
  1. Referral plans
Perusahaan mengandalkan dari bonus referral untuk meningkatkan rekturmen untuk karyawan potensial.

Keunggulan dan Kelemahan Program Insentif
Keunggulan
Kelemahan
1.      Insentif individual dapat mempromosikan hubungan antara pembayaran gaji dan performa
2.      Insentif individual mempromosikan distribusi kompensasi dalam perusahaan
3.      Kompatibilitas dengan kultur individualistik negara.
1.      Tidak fleksibel dalam memposisikan karyawan yang potensial
2.      Manajer harus mengembangkan dan menjaga performa untuk penghargaan ini
3.      insentif ini bisa saja mendorong perilaku yang tidak diinginkan di tempat kerja

Insentif Kelompok
Program insentif kelompok memberikan rewards pada employee berdasarkan performa kolektif. Insentif ini sangat efektif saat group member memiliki target untuk mencapai goal. Meski dari kontribusi individual mungkin kurang setara.

Tipe Insentif Kelompok
Perusahaan menggunakan dua tipe insentif kelompok ;
  1. Team Based atau Small Group Incentive Plans
Grup kecil membagi reward financial apabila obyek spesifik ditemukan. Tipe ini hampir sama dengan insentif individual, namun tiap anggota grup menerima penghargaan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Banyak perusahaan membagi program ini dalam tiga tipe :
ü      Work Team
Unit organisasi yang kinerja kerjanya berbasis langsung.
ü      Project Team
Terdiri dari grup yang menyelesaikan proyek sekali waktu.
ü      Parallel Team
Termasuk pekerja yang bertugas secara spesifik dalam tugas normal tambahan.
                        Pakar SDM menggolongkan rewards dalam tiga cara :
1.      Equal Incentive Payments untuk semua anggota tim
Memperkuat kerjasama antar anggota tim kecuali bila anggota tim merasakan perbedaan kontribusi peserta dan kinerja.
2.      Differentian Incentive Payments
Berbasis kontribusinya untuk performa tim. Distribusi rewards berbasis sejauh dimana performa individu dilakukan.
3.      Differential Payments Determined by Ratio of Each Team
Berdasarkan rasio tiap anggota tim berbasis total pembayaran dari bayaran grup. Rewards anggota grup dalam proporsi pembayaran tiap karyawan.
  1. Gain Sharing Plans
Grup employee dihargai untuk keunggulan produktifnya. Sistem Insentif kolompok yang menyediakan partisipasi employee dengan pembayaran insentif berbasis Peningkatan prerforma produktivitas perusahaan yang dikembangkan.
Program sharing memiliki tiga komponen ;
1.      Leadership Philosophy
Iklim kooperatif organisasi yang meningkatkan level kepercayaan, open communications, dan partisipasi.
2.      Employee Involvement Systems
Mengarahkan pengembangan produktivitas organisasional.
3.      Bonus
Penghargaan perusahaan membagi bonus saat produktivitas actual dari level target produktivitas.

Scanlon Plan
Dikembangkan oleh Joseph Scanlon pada 1935. Scanlon pada dasarnya adalah system keterlibatan konsumen. Scanlon yakin bahwa employee akan berlatih self-direction dan self-control apabila mereka berkomitmen pada perusahaan. Scanlon merencanakan tiga komponen :
ü      Penekanan ada pada pengurangan beban tim.
ü      Suggestions systems
ü      Penghargaan moneter berbasis produktivitas untuk mendorong keterlibatan karyawan.
Rucker Plan
Dikembangkan oleh Allan Rucker pada 1933. Kedua tipe pengukuran ini melibatkan keterlibatan karyawan dan menggunakan insentif monoter untuk mendorong partisipasi mereka. Namun bedanya, Rucker Plan menggunakan Value Added Formula untuk mengukur produktivitas. Value added adalah untuk membedakan antara nilai sales price produkdan nilai material yang dibeli untuk membuat produk.

Keunggulan dan Kelemahan Insentif Kelompok
Keunggulan
Kelemahan
1.      Perusahaan lebih mudah untuk mengukur insentif kelompok daripada insentif individu.
2.      Kohesi grup, biasanya lebih efektif untuk mencapai tujuan daripada tujuan individual yang ditugaskan secara individual.
1.      Adanya free rider effect yang bisa merugikan semua pihak, baik anggota lain maupun manajer karena penilaian performa untuk insentif menjadi kacau.


0 komentar:

Posting Komentar