Rabu, 30 April 2014
Resume Chapter 12 : COMPENSATING EXECUTIVE
Perbedaan Kompensasi Pegawai Eksekutif dan Non-eksekutif
Dari
sudut pandang ekonomi, CEO adalah penjual layanan, sedangkan yang membeli
adalah komite kompensasi. Dalam teori ekonomi klasik, harga yang mungkin
diperoleh melalui negosiasi antara penjual dan pembeli. CEO dapat merekrut
konsultan kompensasi yang nantinya akan memberikan kebijakan kompensasi bagi
CEO itu sendiri. Ada sebuah konflik kepentingan yang akan muncul di sini,
konsultan merasa terbebani karena tekanan dari CEO untuk melindungi kepentingan
finansialnya. Sedangkan ironisnya, konsultan sering dipandang sebagai
perwakilan untuk kepentingan pemegang saham.
Banyak
perbedaan antara pegawai eksekutif dan non eksekutif dalam hal pemberian
kompensasi, disparitas pendapatan antara pegawai eksekutif dan non eksekutif
sangat mencengangkan.
Prinsip Kompensasi Eksekutif : Implikasi Strategi Kompetitif
Eksekutif
merupakan pemimpin tertinggi sebuah perusahaan, sehingga sangat mungkin mereka
mendapatkan paket kompensasi substansial. Selain itu, keahlian dan pengalaman
mereka memungkinkan mereka untuk mengembangkan dan mengarahkan implementasi
strategi kompetitif.
Definisi Status Eksekutif
Menurut
perspektif pengaturan pajak, Internal Revenue Service (IRS), menggunakan istilah
untuk dua kelompok pegawai yang memainkan peranan penting dalam kebijakan
keputusan perusahaan, yaitu pegawai yang digaji tinggi dan pegawai kunci.
Pegawai
kunci yaitu pegawai yang mempunyai 5% kepemilikan perusahaan; 1% kepemilikan
perusahaan yang mempunyai gaji tahunan dari perusahaan lebih dari $160,000;
pegawai yang mempunyai penghasilan tahunan lebih dari $160.000.
Pegawai
yang digaji tinggi yaitu pegawai yang mempunyai ciri sebagai berikut :
a.
Pemilik 5% perusahaan dalam
tahun ini atau sebelumnya
b.
Sebelumnya mempunyai kompensasi
dari perusahaan melebihi $110.000
c.
Jika perusahaan memilih
aplikasi ketentuan untuk rencana tahunan, pegawai ini masuk dalam kelompok yang
digaji tinggi untuk tahun sebelumnya.
Paket Kompensasi Eksekutif
Kompensasi
eksekutif terdiri dari dua elemen, yaitu kompensasi dan tunjangan atau benefit,
seperti pegawai pada umumnya. Tetapi, satu perbedaan yaitu paket kompensasi
eksekutif menekankan pada reward yang bersifat jangka panjang. Komponen utama
kompensasi eksekutif antara lain:
a.
Kompensasi pokok tahunan
b.
Kompensasi pokok yang
ditangguhkan : kompensasi saham
c.
Kompensasi pokok yang
ditangguhkan : golden parachutes dan platinum parachutes
d.
Benefit pegawai : program
perlindungan yang ditingkatkan dan perkuisit/ penghasilan tambahan
e.
Clawback
provisions
Komponen Kompensasi
Pokok
a.
Gaji pokok
Merupakan
elemen tetap kompensasi tunai tahunan yang diterima. Perusahaan yang
menggunakan struktur penggajian formal tentunya sudah menetapkan tingkat dan
jangkauan gaji untuk semua pegawai. Gaji pokok tahunan sering mencerminkan
bagian kecil dari total kompensasi dengan dua alasan. Pertama, secara khusus
butuh waktu bertahun-tahun sebelum hasil inisiatif stratejik CEO disadari.
Kedua, IRS membatasi jumlah gaji tahunan perusahaan mengecualikan sebagai
pengeluaran bisnis.
b.
Bonus
Empat
jenis bonus yang umum diberikan kepada pegawai eksekutif yaitu :
1. Discretionary bonus
Bonus yang diterima berdasarkan keuntungan
perusahaan, kondisi finansial perusahaan, kondisi bisnis, dan prospek masa
depan.
2. Performance-contingent bonus
Bonus yang diterima berdasarkan perolehan
kriteria kinerja secara spesifik, sama seperti sistem penilaian yang digunakan
untuk menentukan peningkatan merit atau review kinerja secara umum.
3. Predetermined bonus
Faktor sentral untuk menentukan ukuran total
bonus dan jumlah bonus adalah keuntungan perusahaan.
4. Target plan bonus
Bonus yang terkait dengan kinerja eksekutif.
Jika kinerja eksekutif di bawah standar atau di bawah target yang ditentukan,
maka ia tidak dapat menerima bonus ini.
c.
Insentif jangka pendek
Insentif
ini diberikan untuk menilai berlangsungnya proses pemenuhan tujuan strategis
kompetitif.
Komponen Kompensasi yang
Ditangguhkan
a.
Kompensasi saham
Merupakan
persetujuan antara pegawai dan perusahaan untuk memberikan pembayaran kepada
pegawai di waktu setelahnya (masa depan). Enam bentuk kompensasi saham yang
ditangguhkan, antara lain : incentive
stock options, nonstatutory stock options, restricted stock, phantom stock
plans, discount stock options dan
stock appreciation rights.
b.
Golden
parachutes
Merupakan
gaji dan benefit yang diberikan kepada eksekutif setelah terminasi yang
dihasilkan dari perubahan kepemilikan korporasi, dimana merger kombinasi dua
perusahaan yang terpisah.
c.
Platinum
parachutes
Merupakan
award yang diberikan perusahaan untuk mengakhiri masa kerja eksekutif, berupa
pembayaran, benefit yang berkelanjutan, dan opsi saham.
d.
Clawback
provisions
Provisi
dalam kontrak kerja CEO memperbolehkan direktur mencabut kompensasi berdasarkan
kinerja jika tujuan kinerja tidak terpenuhi.
Benefit Pegawai
a.
Program perlindungan
Asuransi
jiwa suplemental dan rencana pensiun
suplemental eksekutif membedakan program perlindungan antara pegawai
eksekutif dan pegawai lainnya. Tujuan perusahaan memberikan asuransi jiwa
yaitu, pertama, meningkatkan nilai harta milik eksekutif untuk diwariskan jika
dia meninggal. Kedua, program asuransi jiwa ini memberikan perlakuan pajak yang
baik bagi eksekutif. Program pensiun suplemental didesain untuk menyimpan
benefit terbatas pada rencana terkualifikasi.
b.
Perkuisit
Merupakan
bagian integral kompensasi eksekutif, yang mencakup sebagian besar benefit,
dari makan siang gratis sampai penggunaan jet perusahaan secara gratis.
Perkuisit mempunyai dua tujuan, yang pertama benefit ini mengakui status yang
diperoleh eksekutif. Kedua, eksekutif menggunakan tunjangan tersebut untuk
kenyamanan pribadi atau alat perusahaan untuk melakukan bisnis.
Prinsip dan Proses
untuk Menetapkan Kompensasi Eksekutif
Terdapat tiga teori alternatiF yang menjelaskan prinsip dan
proses dalam menetapkan kompensasi eksekutif, yaitu: agency theory, tournament theory, dan social comparison theory.
Pemain
Kunci dalam Menetapkan Kompensasi Eksekutif
Konsultan kompensasi eksekutif, biasanya mengajukan beberapa rekomendasi untuk alternatif paket
pembayaran, konsultan kompensasi eksekutif sering bekerja pada perusahaan
konsultan besar yang menspesialisasi dalam kompensasi eksekutif atau manajemen
perusahaan advise pada berbagai masalah isu yang lebar. Konsultan membuat rekomendasi mengenai apa
dan berapa yang dilibatkan dalam pake kompensasi eksekutif berdasarkan analisis
strategi, dimana memerlukan pemeriksaan konteks pasar eksternal perusahaan dan
faktor internal.
Direksi,
direksi menggambarkan kepentingan pemegang saham dengan menimbang pro dan
kontra dari keputusan eksekutif atas. Anggota dalam direksi yaitu CEO dan
ekskutif atas dari perusahaan sukses lainnya dll. Direksi memberikan
persetujuan akhir dari rekomendasi komite kompensasi.
Komite
kompensasi, anggota direksi di
dalam dan di luar perusahaan membuat komite kompensasi perusahaan, direksi dari
luar perusahaan melayani komite kompensasi untuk meminimalkan konflik dari
kepentingan. Komite kompensasi melakukan tiga tugas, yaitu: meninjau
rekomendasi konsultan alternative untuk paket kompensasi; anggota komite
kompensasi mendiskusikan aset dan tanggung jawab dari rekomendasi; berdasarkan
musyawarah, komite merekomendasikan pengajuan terbaik dari proposal pada
direksi sebagai pertimbangan.
Penjelasan Teori untuk
Menetapkan Kompensasi Eksekutif
Agency theory, kepemilikan dibagi kepada banyak pemilik saham pada
perusahaan besar dalam teori agen pemegang saham mendelegasikan kontrol pada
eksekutif atas untuk mewakili kepentingan pemilik. Sebagai hasilnya eksekutif
biasanya tidak memiliki kepentingan yang sama seperti pemegang saham. Fitur ini
membuat adanya kemungkinan eksekutif mencari aktivitas yang memberikan manfaat
pada mereka sendiri daripada pemegang saham. Hal itu juga disebut dengan
permasalahan agen.
Tournament theory, memberikan keuntungan dengan kompensasi eksekutif sebagai
hadiah dalam beberapa turnamen antara manajer menengah dan atas dimana
berkeinginan menjadi CEO.
Social
comparison theory, menurut teori ini
individu membutuhkan evaluasi untuk prestasi mereka, dengan membandingkan
mereka dengan individu lain. Dasar yang biasa digunakan yaitu karakteristik
demografik dan pekerjaan masing- masing.
Aturan
Pembukaan Kompensasi Ekskutif
Perusahaan yang menjual dan
menukar sekuritas pada pasar saham public membutuhkan banyak catatan dari
informasi yang berasal dari Securities and Exchange Commision (SEC), termasuk
praktek kompensasi eksekutif yang mempunyai tanggung jawab untuk administrasi
hukum sekuritas federal. Peraturan SEC digambarkan dalam bentuk tabel dan
grafik, membuat informasi lebih mudah diakses oleh publik. Pada tahun 2009 SEC
membuat perubahan yang signifikan yaitu dari sisi jumlah, nilai pensiun,
tunjangan pensiun dan tunjangan pesangon. SEC memiliki aturan dengan dua
tujuan, yaitu: mengklarifikasi presentasi dari pembayaran kompensasi pada CEO
dan empat kompensasi tertinggi di perusahaan; untuk meningkatkan akuntabilitas
dari dewan direksi perusahaan untuk kebijakan dan keputusan kompensasi
eksekutif.
Say On Pay
Presiden Barrack Obama
menandatangani Wall Street Reform and Consumer Protection Act of 2010 untuk
meningkatkan transparansi praktek kompensasi eksekutif, yang disebut juga
Dodd-Frank Act, dalam hal ini adanya kebutuhan perusahaan yang berdagang saham
di pasar bulik untuk memenuhi tiga ketentuan utama, yaitu: pertama, say on pay
yaitu memberikan pemegang saham perusahaan hak suara untuk ya atau tidak pada
pengajuan kompensasi eksekutif, termasuk komponen saat ini atau yang
ditangguhkan, termasuk persetujuan golden
parachute setidaknya satu kali dalam tiga tahun; kedua, kebutuhan
independensi untuk anggota komite kompensasi dan penasehat mereka seperti
konsultan kompensasi dan penasihat hukum; ketiga membutuhkan perusahaan
mengungkapkan keadaan di mana seorang eksekutif akan mendapat manfaat dari
pengaturan parasut emas.
Kompensasi
Eksekutif: Apakah U.S. Membayar Terlalu Banyak
Banyak
koran menyebutkan bahwa pada umumnya eksekutif dibayar terlalu banyak, tentunya
hal tersebut harus sesuai dengan informasi ini, yaitu: perbandingan antar
kompensasi eksekutif dan kelompok pekerja lainnya; pertanyaan strategis:
pembayaran berdasarkan kinerja?; pertimbangan etika: kompensasi eksekutif adil;
dan kompetisi internasional.
Selasa, 29 April 2014
Resume Chapter 9 : DISCRETIONARY BENEFITS
Gambaran Tentang Discretionary Benefits
Discretionary benefits
terbagi menjadi tiga kategori utama:
1)
Protection
Program : menyediakan manfaat bagi keluarga, memperhatikan kesehatan,
perlindungan terhadap kehilangan income karena faktor catastrophic seperti
pengangguran, cacat, atau sakit parah
2)
Paid Time
Off : memberikan time off kepada karyawan dengan gaji seperti acara liburan
3)
Services :
memberikan seperti peningkatan atas biaya perkuliahan, pertukaran pembayaran,
dan hari peduli sebagai bantuan kepada karyawan dan keluarga mereka.
Komponen Dari Discretionary Benefits
Protection Program
INCOME PROTECTION PROGRAM
Disability Insurance. Disability insurance menempatkan pendapatan untuk
karyawan yang menjadi tidak mampu bekerja dikarenakan sakit atau kena musibah.
Karyawan sangat membutuhkan proteksi seperti ini.
Employer-sponsored
atau kelompok disability insurance biasanya mengambil dua bentuk. Pertama, short-term
disability insurance, memberikan manfaat dalam waktu yang terbatas,
biasanya kurang dari 6 bulan. Kedua, long-term disability insurance,
memberikan manfaat dalam jangka waktu yang luas antara 6 bulan dan seumur
hidup. Kriteria ketidakmampuan berbeda antara short-term dan long-term plans.
Short-term plans biasanya mempertimbangkan cacat sebagai sebuah ketidakmampuan
untuk mengerjakan beberapa dan setiap tugas dari pendudukan orang penyandang
cacat. Long-term plans menggunakan difinisi yang lebih ketat, menspesifikasi
cacat sebagai sebuah ketidakmampuan untuk mengikutsertakan kedalam beberapa
pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi sebagai alasan dari pelatihan,
pendidikan, atau pengalaman.
Life Insurance. Employer memberikan life insurance untuk melindungi
keluarga karyawan dengan membayar jumlah yang ditentukan agar karyawan menerima
manfaat hingga karyawan meninggal dunia.
Terdapat tiga jenis
dari life insurance;
Ø
Term life
insurance, jenis yang paling umum
yang ditawarkan oleh perusahaan, memberikan perlindungan kepada karyawan hanya
dalam jangka waktu yang spesifik (5 tahun) dan usia maksimum (65 atau 70
tahun).
Ø
Whole life
insurance, membayar sejumlah kepada
penerima yang ditunjuk dari karyawan meninggal, namun tidak seperti kebijakan
berjangka, whole life plans tidak mengakhiri sampai pembayaran didapatkan
penerima manfaat.
Ø
Universal
life insurance, memberikan
perlindungan kepada karyawan yang mendapat manfaat atas ciri asuransi pada
bagian life insurance dan lebih penyimpanan yang fleksibel atau akumulasi kas
dibanding dengan life insurance secara keseluruhan.
Retirement Programs. Seringkali disebut sebagai pension plans, memberikan
pendapatan kepada karyawan dan menerima manfaat mereka selama beberapa atau
keseluruhan dari pemberhentian mereka.
HEALTH PROTECTION PROGRAMS
Health protection
telah ditangkap oleh karyawan dan perhatian employers pada beberapa tahun. Dari
perspektif karyawan, kesehatan mencakup hal yang berharga, khususnya biaya atas
perawatan kesehatan mengalami peningkatan yang dramatis. Dari perspektif
employers, memberikan cakupan pelayanan kesehatan adalah seperti pedang bermata
dua. Satu sisi, biaya dari asuransi kesehatan meningkat dengan cepat, di sisi
lain, perusahaan dikenali dengan pemberian asuransi dan hal tersebut membantu
pada proses rekruitment dalam mendapatkan karyawan yang terbaik.
Paid Time
Off
Paid time off memiliki manfaat yang signifikan, manfaat
atau tunjangan ini memberikan karyawan kesempatan untuk menyeimbangkan
kepentingan dan permintaan dari kerja dan non-kerja. Terdapat
tiga perkembangan dalam penawaran paid time off:
1.
Integrated paid time off
policies atau paid time off banks: mengkombinasikan kebijakan liburan, vakansi,
cuti sakit dan cuti pribadi menjadi satu kebijakan paid time off. Kebijakan ini
tidak membedakan antara alasan ketidakhadiran seperti halnya kebijakan khusus
dengan tujuan memberikan kebebasan untuk menjadwalkan waktu tanpa melihat
alasannya.
2.
Sabbatical leave: digunakan
untuk aktivitas profesional seperti proyek penelitian atau pengembangan
kurikulum. Praktek ini sering terdapat pada pengaturan perguruan tinggi dan
universitas, diluar bidang akademisi sabbatical leave biasanya terbatas pada
profesional dan karyawan manajerial yang memperoleh manfaat dari pelatihan
intensif diluar sponsor perusahaan.
3.
Volunteerism: memberikan waktu
untuk mendukung meaningful cause. Dari sudut pandang perusahaan meaningful
cause berhubungan dengan pekerjaan non-profit untuk membantu kesejahteraan
orang.
Layanan
·
Employee assistance programs
(EAPs) membantu karyawan mengatasi masalah pribadi seperti yang dapat mengganggu
kinerja mereka sebagai alkohol atau penyalahgunaan narkoba, kekerasan dalam
rumah tangga dan lainnya.
·
Family assistance programs
membantu karyawan menyediakan perawatan orang tua dan pengasuhan anak.
·
Tuition reimbursement,
perusahaan memberikan kuliah penggantian untuk meningkatkan pendidikan karyawan
mereka.
·
Jasa transportasi, employer
memberikan program layanan transportasi yang membantu membawa karyawan ke
tempat kerja dan kembali kerumahnya dengan menggunakan transportasi berbentuk
hemat energi.
·
Outplacement assistance,
beberapa perusahaan menyediakan dukungan teknis dan emosional melalui
outplacement assistance kepada karyawan yang diberhentikan. Mereka memberikan
variasi program karir dan personal yang dirancang untuk mengembangkan strategi
dan skil job-hunting dan mendorong kepercayaan diri karyawan.
·
Program kesehatan: pada tahun
1980, employer memulai memberikan program kesehatan untuk meningkatkan dan
menjaga kesehatan fisik dan psikis karyawan.
·
Pendidikan keuangan: program
ini menyediakan karyawan dengan sumber daya untuk mengelola anggaran pribadi
dan tabungan jangka panjang (pensiun).
Manfaat dan Biaya dari
Discretionary Benefits
Dicreationary benefits seperti inti kompensasi, dapat
berkontribusi pada keunggulan kompetitif perusahaan. Dari berbagai macam
keuntungan yang diberikan dapat seperti tuition reimbursement pengetahuan yang didapat mungkin meningkatkan
kreativitas potensial dari karyawan, sebagai pembeda dari dalam kompetisi yaitu
memberikan pesan bahwa perusahaan tersebut merupakan tempat kerja yang bagus
karena berinvestasi pada kesejahteraan karyawan. Sedangkan biaya dari
discreationary benefit yaitu penyediaan tunjangan kepada karyawan sebagai hak
meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan lebih kecil daripada merancangnya
sesuai dengan situasi.
Case
selama beberapa bulan
terakhir, absensi terjadwal telah menyebabkan unggul untuk menunda pengiriman
produk perangkat lunak untuk beberapa klien. Joan
percaya atasan cuti kebijakan dapat menyebabkan beberapa
masalah mereka.
Senin, 28 April 2014
Summary Chapter 13 : COMPENSATING THE FLEXIBLE WORKFORCE
COMPENSATING THE FLEXIBLE
WOKFORCE
The
Contingent Workforce
Contingent workers
adalah pegawai yang tidak mempunyai kontrak implisit maupun eksplisit terhadap
pekerjaan yang sedang dijalankan. Durasi atau kurun waktu kerja bervariasi
tergantung pada kenyamanan mereka dan kebutuhan perusahaan. Contingent workers
terbagi menjadi empat kelompok yang berbeda, yaitu : part-time employees, temporary
dan on-call employees, leased
employee arrangements serta
independent contractors, freelancers, dan consultants.
Part-time Employees
Biro
statistik tenaga kerja memisahkan antara dua jenis pegawai paruh waktu,
voluntary dan involuntary. Pegawai paruh waktu voluntary memilih untuk bekerja kurang dari 35 jam setiap minggu
kerja yang terjadwal secara tetap. Beberapa pekerja lebih memilih menjadi
pegawai paruh waktu karena dapat memiliki waktu luang lebih banyak untuk
keluarga, hobi atau kepentingan pribadi. Pegawai paruh waktu involuntary bekerja kurang dari 35 jam
kerja per minggu karena mereka tidak dapat menemukan pekerjaan full-time.
Perusahaan
mungkin pernah mengalami keuntungan dan kerugian mempekerjakan pegawai paruh
waktu. Kunci keuntungannya adalah fleksibilitas. Banyak perusahaan menyadari biaya
dapat tersimpan karena tidak menawarkan benefit pada pegawai paruh waktu.
Selain itu, perusahaan juga tidak mengeluarkan biaya lembur, sehingga
menggunakan pegawai paruh waktu ketika musim libur dapat meminimalkan
pengeluaran perusahaan pada biaya tenaga kerja.
Job sharing
merupakan jenis khusus perjanjian kerja paruh waktu. Dua atau lebih pegawai
paruh waktu bekerja secara full-time. Pegawai-pegawai ini dapat melakukan semua
pekerjaan atau membagi tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu. Job sharing mencerminkan kompromi antara
kebutuhan pegawai atau harapan untuk tidak bekerja full-time dan kebutuhan
perusahaan untuk mendapatkan staff pada pekerjaan berbasis full-time. Kedua
pihak merasakan keuntungan dengan menggunakan job sharing.
Temporary dan On-call Employees
Perusahaan
biasanya menyewa pegawai temporer karena dua alasan. Pertama, pegawai temporer
dapat menggantikan pegawai tetap yang sedang ijin, meliputi ijin sakit,
liburan, meninggal, tugas juri dan wajib militer. Kedua, pegawai temporer dapat
memberikan tambahan bantuan tenaga ketika perusahaan sedang dalam masa sibuk,
seperti saat liburan. Pegawai temporer melakukan pekerjaan berbasis jangka
pendek biasanya dalam hitungan hari, minggu atau bulan.
Perusahaan
menyewa pegawai temporer dari berbagai sumber, yang paling umum adalah agensi
pekerjaan temporer. Perusahaan pada umumnya membina hubungan dengan agensi
pekerjaan temporer berdasarkan beberapa faktor. Pertama, perusahaan
mempertimbangkan reputasi agensi sebagai faktor penting, menilai reputasi
berdasarkan seberapa bagus penempatan agensi bekerja. Beberapa agensi
menyediakan berbagai jenis dan tingkatan pekerjaan, ada pula agensi yang khusus
menyediakan satu jenis pekerjaan (misal, ahli pelayanan finansial). Tergantung
kebutuhan perusahaan dalam memilih pegawai yang bekerja di bidang khusus atau
beberapa pegawai dengan beberapa bidang pekerjaan yang berbeda. Kedua,
perusahaan juga harus mempertimbangkan biaya agensi. Biaya merupakan
pertimbangan penting bagi perusahaan yang mempunyai strategi kompetitif lowest-cost.
On-call arrangements
merupakan metode lain untuk menyewa pegawai temporer. Perusahaan dapat
menjadwalkan pegawai dalam beberapa hari atau minggu. Beberapa pegawai ahli
yang berserikat tersedia untuk kerja panggilan ketika mereka tidak mampu
memberikan ketetapan atau jaminan pekerjaan tetap. Serikat pegawai ini mengatur
daftar anggota yang tidak bekerja dan siap untuk sebuah pekerjaan. Ketika
dipekerjakan, pegawai panggilan merupakan pegawai perusahaan yang menyewanya
dan bertanggung jawab pada aturan dan implementasi kebijakan SDM, termasuk
kompensasi.
Leased Employee Arrangements
Leased companies
mempekerjakan pegawai yang berkualifikasi dadn menempatkan mereka pada
perusahaan klien berbasis jangka panjang. Banyak leasing companies menagih biaya langsung pada klien untuk
mempekerjakan pegawai yang disewa (daftar gaji, benefits dan pajak penghasilan)
dan kemudian menagih biaya tetap. Lease
companies menagih biaya ini berdasarkan pada persentase tetap daftar gaji
klien atau gaji tetap setiap pegawai
Independent Contractors,
Freelancers dan
Consultants
Menyelenggaakan
hubungan kerja dengan perusahaan berdasarkan keinginan dan usaha sendiri tanpa
melalui temporary employment agencies
atau lease companies. Kontraktor
bebas biasanya memiliki keahlian khusus yang merupakan suplai pendek di pasar
tenaga kerja. Perusahaan memilih kontraktor bebas untuk menyelesaikan proyek
tertentu dengan durasi waktu yang cukup singkat (biasanya kurang dari satu
tahun).
Pay
and Employee Benefits for Contingent Workers
Kompensasi
pada pegawai kontingen bervariasi baik pada pekerja paruh waktu, pegawai
temporer, pegawai sewaan, kontraktor independen, pegawai freelance dan konsultan.
Part-time Employees
Pegawai
paruh waktu mempunyai penghasilan kurang dari rerata pegawai tetap. Pada Maret
2011 pegawai paruh waktu pada industri swasta mempunyai penghasilan rerata
$12,27 per jam, sedangkan pegawai full-time berpenghasilan $22,48 per jam.
Perusahaan sering mengharapkan pegawai paruh waktu yang bergaji untuk melakukan
lebih banyak kerja melebihi bagian kerjanya karena rerata biaya per jam yang
efektif menurun ketika jumlah jam kerja meningkat. Pegawai paruh waktu dan
pegawai full-time mungkin pernah merasakan adanya ketidaksetaraan pada kasus
tertentu. Ada kemungkinan pegawai full-time yang ahli secara efektif digaji
lebih rendah daripada pegawai paruh waktu yang kurang ahli untuk melakukan
pekerjaan yang sama (misal, pegawai full time per jam dibayar lebih murah
daripada pegawai paruh waktu ketika mereka bekerja dengan baik pada kurun waktu
singkat).
Perusahaan
biasanya tidak memberikan benefit pada pegawai paruh waktu, bagaimanapun pemberian
benefit tergantung pada ukuran perusahaan dan sektor perusahaan swasta maupun
publik. Pada maret 2011, hampir 38% pegawai paruh waktu mendapatkan benefit
pensiun dibandingka 78% pegawai tetap.
Sedikit pegawai paruh waktu mempunyai akses benefit perawatan kesehatan.
Perusahaan tidak menawarkan asuransi perlindungan pada pegawai paruh waktu.
Perusahaan
dapat memberikan program pensiun pada pegawai paruh waktu yang mempunyai
kriteria kelayakan sebagai berikut :
a. Usia
minimum 21 tahun
b. Pemenuhan
paling sedikit 1000 jam kerja dalam 12 bulan periode pelayanan.
Temporary Employees
Pekerja
temporer yang bekerja full-time biasanya mempunyai penghasilan $414 setiap
minggu pada Februari 2005, sedangkan pegawai paruh waktu berpenghasilan $224
setiap minggu. Rerata gaji bervariasi berdasarkan pekerjaan dan kualiafikasi
khusus pekerja. Permasalahan ekuitas dapat muncul di antara pegawai tetap dan
pegawai temporer ketika bekerja bersama-sama. Pegawai temporer mungkin bekerja
lebih rajin karena mereka tahu penugasan pada perusahaan klien secara eksplisit
terbatas oleh waktu. Selain itu, pergantian satu perusahaan ke perusahaan lain
membatasi pegawai untuk mendapatkan kesempatan berkarir di perusahaan mana pun
tempat dia bekerja. Sebaliknya, ada pegawai temporer yang tidak rajin bekerja
karena mereka tidak memilih perjanjian kerja temporer. Perbedaan gaji pegaai
tetap dan pegawai temporer untuk pekerjaan sama memunculkan persepsi
ketidaksetaraan (inequity).
Perusahaan
tidak memberikan benefit pada pegawai temporer. Seperti telah dibahas
sebelumnya bahwa perusahaan menggunakan pegawai temporer untuk dapat
meminimalkan biaya tenaga kerja karena tidak perlu memberikan benefit pada
pegawai temporer. Dual employer common
law doctrine memberikan hak bagi pegawai temporer untuk menerima kompensasi
pekerja. Berdasarkan doktrin ini, pekerja temporer merupakan pegawai kedua
perusahaan, baik perusahaan klien maupun perusahaan agensi. Kontrak tertulis
antara perusahaan klien dan perusahaan agensi untuk menentukan kebijakan
kompensasi pekerja yang diterapkan jika ada kejadian injury.
Leased Workers
Perusahaan
leasing merupakan perusahaan legal terkait dengan hal gaji dan benefit.
Pembayaran kompensasi pegawai sewa juga cukup kompleks. Pada februari 2005,
pegawai sewa yang bekerja full-time menghasilkan gaji $756 per minggu, pegawai
paruh waktu menghasilkan $204. Data kompensasi sistematik secara detail sangat
terbatas, sehingga tidak mungkin dapat dibandingkan antara pegawai sewa dan
pegawai tetap sebuah perusahaan.
Benefit
sewa pada umumnya ikut serta berpartisipasi dalam program pengunduran diri di
perusahaan klien; bagaimanapun perusahaan leasing bertanggung jawab untuk
memberikan benefit pegawai sewa ketika terjadi hal-hal sesuai dengan safe harbor rule.
Independent
Contractors,Freelancers, dan Consultants
Biro
statistik tenaga kerja tidak memonitor tingkat upah untuk kontraktor bebas.
Perusahaan tidak diharuskan membayar beberapa hal di bawah ini:
a. Pendapatan
federal pajak penghasilan
b. Biaya
lembur dan penghasilan minimum yang diperlukan berdasarkan FLSA
c. Premi
asuransi yang diperlukan berdasarkan hukum kompensasi tenaga kerja
d. Perlindungan
berdasarkan Employee Retirement Income
Security Act of 1974 (ERISA), the Family and Medical Leave Act, the National labor
Relations Act (NLRA), Title VII of the Civil Rights Act of 1964, dan the Americans with Disabilities Act (ADA).
Untuk
menentukan apakah pegawai bebas secara finansial, perusahaan pertama-tama harus
melakukan uji realita ekonomi (economic
reality test).
Flexible Work Schedules:
Flextime, Compressed Workweeks, and Telecommuting
Flextime
Schedule
Jadwal flextime membolehkan karyawan untuk memodifikasi
jadwal kerja mereka dalam batas – batas yang ditentukan oleh employer. Karyawan
menyesuaikan pada saat mereka memulai pekerjaan dan pada saat meninggalkan
pekerjaan. Pada umumnya flextime tidak mengurangi jam kerja yang ada. Semua
pekerja tetap harus bekerja pada jam tertentu dimana aktivitas bisnis sedang
tinggi, biasa disebut dengan core hours. Selain itu terdapat fitur banking
hours dimana membolehkan karyawan untuk memvariasikan jumlah jam kerja
sehari-hari selama mereka mempertahankan jumlah jam kerja biasa setiap
minggunya.
Compressed Workweek Schedules
Jadwal compressed workweek
memperbolehkan karyawan untuk melakukan kerja mereka dalam hari kerja yang
lebih sedikit daripada lima hari kerja. Sebagai hasilny karyawan mungkin
bekerja sampai 10 hingga 12 jam tiap harinya. Jadwal ini dapat meningkatkan
kesuksesan rekrutmen dan penyimpanan.
Telecommuting
Telecommuting menggambarkan
perjanjian kerja alternative dimana karyawan bekerja di rumah atau lokasi lain
selain di kantor. Telecommuter pada umumnya menghabiskan sebagian waktu kerja
mereka di kantor dan bagian lain di rumah, perjanjian kerja ini cocok untuk
kerja yang tidak membutuhkan interaksi antar pribadi dengan pekerja lain
(akuntansi, analis sistem, dll). Manfaat yang paling potensial yaitu
meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya overhead untuk ruang kantor dan
supplies. Telecommuting juga mempunyai kerugian yaitu tidak adanya kontak
langsung employers dan karyawan membuat lebih sulit dalam penilaian kinerja.
Flexible Work Schedules: Balancing the Demands of Work
Life and Home Life
Jadwal kerja fleksibel
menyediakan waktu yang lebih banyak untuk keluarga bagi orangtua tunggal atau
orang tua dengan karir ganda. Jadwal
fleksibel memberikan para orang tua kesempatan untuk menjadwal kerja
diantara even special di sekolah anaknya. Bagi pasangan karir ganda juga
berguna bagi mereka untuk mengatur jadwal mereka.
Pay and Employee Benefits for Flexible Employees
Pay
Pada banyak kasus,
karyawan ”fleksibel” bekerja lebih dari 40 jam selama beberapa minggu dan
beberapa jam lebih sedikit di minggu yang lainnya. FLSA Mengharuskan perusahaan
memberikan kompensasi karyawan karyawan yang tidak dibebaskan dari sebuah
lembur yang sama dengan satu dan satu-setengah kali tingkat normal per jam
untuk setiap jam bekerja lebih dari 40 jam per minggu. Ketentuan lembur didasarkan pada jam
kerja karyawan yang diatur pada periode tetap bekerja. Sebuah keputusan
pengadilan tertinggi (Walling v. A. H. Belo Corp.) mewajibkan employer untuk
menjamin pembayaran tetap mingguan tetap untuk karyawan yang jam kerjanya
bervariasi dari minggu ke minggu: Employer secara skhusus tidak dapat
menentukan jumlah jam kerja karyawan tiap minggu; Fluktuasi periode kerja dalam
seminggu lebih besar dan kurang dari 40 jam perminggu.
Employee Benefits
Skedul
kerja dalam seminggu yang fleksibel memiliki dampak besar pada ketepatan waktu
pelunasan tunjangan. Banyak perusahaan menentukan tunjangan cuti sakit karyawan
dan hari libur berdasarkan jumlah jam kerja tiap bulan. Penentuan pembayaran
liburan dan cuti kerja pada standar skedul kerja relatif sederhana, namun
karyawan yang fleksibel bekerja lebih sedikit selama beberapa bulan dan bekerja
lebih banyak pada bulan yang lain.
Isu lain
adalah perlakuan pada waktu pembayaran waktu liburan. Pada skedul kerja, jam
kerja mayoritas pekerja yaitu 8 jam sehari dari senin sampai jumat. Perusahaan
harus menetapkan kebijakan yang menyediakan karyawan fleksibel dengan
pembayaran tunjangan yang setara atau alternatif liburan. Kebijakan tersebut
diperlukan untuk mempertahankan ekuitas antara karyawan namun penjadwalan
alternatif liburan dapat menyebabkan masalah koordinasi untuk perusahaan kecil.
Unions Reactions to Contingent Workers and Flexible Work Schedules
Pemimpin serikat percaya
bahwa pengaturan alternatif kerja mengancam keamanan kerja anggota dan rawan
tidak adil. Beberapa keprihatinan umum meliputi: Employer
mengeksploitasi pekerja kontingen dengan membayar gaji dan tunjangan yang
rendah daripada karyawan inti; Employer
berupaya untuk mendapatkan tenaga kerja murah akan menyebabkan tenaga kerja
kurang terlatih sehingga menghambat daya saing; Karyawan paro waktu susah untuk
diatur karena kepentingan mereka dipusatkan pada kegiatan di luar tempat kerja; Karyawan paro waktu mengikis standar
tenaga kerja; Karyawan
sementara umumnya memiliki sedikit perhatian untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan karena mereka hanya bekerja untuk periode singkat; Kekuatan tawar menawar serikat
menjadi lemah ketika perusahaan menunjukkan kemampuannya untuk melakukan dengan
efektif; Kompresi
hari-hari panjang waktu kerja perminggu atau waktu fleksibel bisa membahayakan
keselamatan pekerja dan kesehatan; Kekhawatiran mengenai isolasi
karyawan, lembur tanpa kompensasi, dan pemantauan perusahaan menjadi alasan
serikat enggan untuk mengizinkan berkomunikasi dengan member.
Strategic
Issues and Choices in Using Contingent and Flexible Workers
Pekerja Contingent dan jadwal
kerja fleksibel mempunyai tujuan utama yaitu berkontribusi untuk mempertemukan
tujuan dari kontrol biaya dan inovasi produk dan jasa. Tujuan kontrol biaya
membutuhkan perusahaan untuk menurunkan biaya output tiap pekerja dan pada
perspektif jangka panjang dapat menghasilkan kesimpulan bahwa perjanjian kerja
contingent mendukung keharusan akan biaya paling rendah. Sedangkan jadwal
fleksibel juga berkontribusi dalam keharusan biaya terendah dimana karyawan
yang fleksibel menunjukkan absen yang rendah dibandingkan pekerja dengan kerja
waktu tetap. Jadwal kerja fleksibel juga mendorong diferensiasi dimana:
pertama, memungkinakn pekerja untuk bekerja pada saat fisik dan mental terbaik
mereka; kedua, memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan sedikit gangguan dan
kekhawatiran untuk mengurus hal-hal pribadi yang diperlukan.
Minggu, 27 April 2014
Legally Required Benefits
Gambaran
Umum dari Legally Required Benefits
Legally required benefits adalah program
perlindungan yang berupaya mendukung keselamatan dan kesehatan pekerja, menjaga
aliran pendapatan masuk keluarga dan membantu keluaraga pada saat krisis. Dalam
sejarahnya terdapat penyediaannya berbentuk asuransi social yang bertujuan
untuk menstabilkan kesejahteraan anggota keluarga yang terluka atau individu
tidak bekerja.
Komponen
dari Legally Required Benefits
·
Social
Security Act of 1935
Sejarah
latar belakang, pendapatan yang
terputus-putus yang diakibatkan penurunan besar menyebabkan tindakan jaminan
sosial sebagai perlindungan keluarga dari kehancuran keuangan dalam hal
pengangguran. Selain itu jaminan sosial 1935 bertujuan pada pendapatan pensiun
dan kesehatan serta kesejahteraan dari karyawan dan keluarganya.
Asuransi
pengangguran, jaminan sosial ini
digunakan untuk seseorang yang menjadi pengangguran bukan karena kesalahan
mereka sendiri. Seseorang harus memenuhi beberapa kriteria sebagai kualifikasi
untuk tunjangan pengangguran, untuk mendapatkan asuransi ini pengangguran tersebut harus bekerja dalam
periode waktu minimum. Sejak tahun 1972, durasi rata-rata dari tunjangan yaitu
antara 12 – 18 minggu, setelah persetujuan oleh kongres pada tahun 2008
mengenai program Emergency Unemployment Insurance (EUC) terdapat tambahan 13
minggu.
Usia
tua, survivor, dan asuransi cacat (OASDI), mereka mendapatkan kredit tunjangan hari tua berdasarkan
seberapa banyak kredit yang mereka dapatkan melalui kontribusi daftar gaji yang
memenuhi syarat. Mereka mendapatkan kredit berdasarkan quarter of coverage, yang
setara dengan tiga bulan selama tahun kalender. Seseorang juga bisa mendapatkan
asuransi penuh jika sudah bekerja lebih dari 10 tahun dan mendapatkan asuransi
selama masa hidupnya. Penentuan tunjangan ini ditentukan oleh SSA (social
security administration), SSA menghitung tunjangan survivor berdasarkan status
pekerjaan seseorang dan hubungan seseorang dengan survivor. Program pensiun
mengandung insentif untuk mendorong individual dalam menunda pensiun setelah
mencapai usia pensiun. SSA juga membayar tunjangan untuk asuransi cacat,
kelumpuhan dalam jaminan sosial berdasarkan ketidakmampuan seseorang dalam
melakukan pekerjaanya.
Medicare, program medicare melayani seluruh warga negara
U.S 65 tahun atau lebih dengan menyediakan mencakup asuransi untuk rumah sakit,
penyembuhan perawatan, dan tagihan utama dokter. Program medicare terbagi dalam
5 bentuk yaitu:
1.
Medicare
Part A Coverage: asuransi rumah sakit ini meliputi pelayanan dan jasar rawat
inap dan rawat jalan, mencakup penerima jaminan keamanan, pensiunan, pendaftar
sukarela, dan orang cacat.
2.
Medicare
Part B Coverage: membayar untuk perawatan medis seperti layanan dokter, rawat
jalan, layanan klinik laboratorium, dan beberapa layanan pencegahan kesehatan.
Part B juga menyediakan jasa ambulan ke rumah sakit atau fasilitas keterampilan
keperawatan pada saat transportasi dalam kendaraan yang dapat membahayakan
kesehatan seseorang.
3.
Medigap
Insurance: dalam asuransi ini sebagai suplemen Part A dan Part B dan dan
tersedia untuk penerima Medicare di kebanyakan negara dari perusahaan asuransi
swasta untuk biaya tambahan. Perencanaan medigap membantu mencakup biaya dari
coinsurance, copayment dan deductibles. Dalam medigap insurance terdapat
medicare select plan, medicare advantage pada tahun 2004 dan fee-for-service-plans.
4.
Medicare
Prescription Drug Benefit: tunjangan untuk resep obat untuk partisipan program
medicare, The Patient Protection and Affordable
Care Act of 2010 terdiri dari ketentuan yang banyak untuk menjadikan
pelayanan kesehatan lebih terjangkau.
Pembiayaan
OASDI dan program Medicare,
pembiayaan untuk OASDI dan program Medicae membutuhkan kontribusi karyawan dan
employer yang seimbang didalam the Federal Insurance Contributions Act (FICA).
FICA membutuhkan pajak pembayaran employer berdasarkan daftar gaji dan
kontribusi karyawan dengan pajak berdasarkan pendapatan mereka. Selain juga
terdapat Self-Employment Contributions Act (SECA) membutuhkan individu wirausaha untuk berkontribusi dalam
OASDI dan program Medicare, tapi pada rata – rata pajak yang berbeda dan kasus
lainnya, rata – rata pajak terus meningkat tiap tahunnya untuk membiayai OASDI
dan program Medicare secara tepat.
State
Compulsary Disability Law ( Worker Compensation)
Sejarah
latar belakang, asuransi kompensasi
pekerja muncul pada akhir dekade 20, dimana kecelakaan industrial sering
terjadi dan pekerja menderita penyakit kerja pada tingkat yang menghawatirkan.
Hukum kompensasi pekerja pertama kali dikeluarkan pada tahun 1911.
Tujuan
dan tanggung jawab kompensasi pekerja kepada publik, terdapat enam tujuan dalam hukum kompensasi pekerja yang
mendukung kompensasi dalam kecelakaan kerja dan mengurangi beban pada saat
mengalami sakit saat bekerja. Employer harus membiayai program kompensasi
pekerja menurut pedoman yang diberikan negara.
Bagaimana
kompensasi pekerja dibandingkan dengan tunjangan jaminan sosial, dalam hal ini kompensasi pekerja membayar
untuk perawatan medis untuk cedera yang berkaitan dengan pekerjaan pada saat
itu juga, sedangkan untuk asuransi disability digunakan pada rehabilitasi dan
pelatihan yang belum bisa kembali pada karir mereka setelah cedera.
Tren
saat ini pada kompensasi pekerja,
tren akhir – akhir ini yaitu adanya peningkatan secara dramatis dalam tuntutan
jumlahnya maupun kuantitas dari klaim,yaitu 19% dari semua tunjangan.
Program kompensasi employers rights under workers, keikutsertaan dalam program kompensasi karyawan dan
pemenuhan dengan regulasi yang dapat dipakai melindungi employer dari Torts
dimulai oleh dasar pekerja yang dirugikan atas prinsip tidak ada kesalahan dari
program tersebut; bagaimanapun, terdapat empat kemungkinan pengecualian untuk
kekebalan dari aksi yang dibolehkan:
Tindakan employer yang disengaja, pengadilan negara yang paling menganggap tindakan yang
disengaja untuk menyakiti karyawan sebagai alasan yang masuk akal memegang employer
bertanggung jawab. ada dua jenis tuntutan hukum yang menuduh tindakan employer
yang disengaja untuk menyakiti karyawan. Pertama, torts disengaja dan
mengetahui, memerlukan maksud employer yang disengaja untuk menyakiti
setidaknya satu karyawan. yang kedua, pelanggaran suatu kewajiban afirmatif,
terjadi ketika employer gagal untuk mengungkapkan paparan dari satu atau lebih
pekerja untuk zat-zat berbahaya, atau employer tidak mengungkapkan kondisi
medis biasanya disebabkan oleh paparan.
Pembalasan terhadap pekerja yang mengajukan klaim
kompensasi pekerja, pembalasan
biasanya memerlukan efek buruk pada status pekerja atau penghentian kerja
pekerja.
Ketidakpatuhan employer, undang-undang kompensasi pekerja mewajibkan employer
untuk mematuhi undang-undang negara yang berlaku.
Kapasitas ganda, adalah
hukum doktrin yang berlaku untuk hubungan antara pengusaha dan karyawan.
perusahaan dapat secara khusus memenuhi arole bagi karyawan yang benar-benar
berbeda dari perannya sebagai employer.
Program kompensasi pembiayaan pekerja, pekerja undang-undang
kompensasi menentukan metode diperbolehkan pendanaan.
pengusaha umumnya berlangganan asuransi kompensasi pekerja melalui operator swasta, atau, dalam
beberapa kasus, melalui dana negara.
Pajak
obligasi employer dan karyawan, secara umum,
karyawan tidak melakukan pembayaran segala macam bentuk pajak pendapatan atas
jumlah keuntungan dari kompensasi yang diterima. Namun, tiga keadaan mungkin memerlukan pembayaran pajak.
pertama, karyawan membayar pajak atas manfaat kompensasi pekerja ketika mereka
kembali bekerja untuk tugas ringan. kedua, pekerja kompensasi yang kena pajak
ketika mereka offset (mengurangi) jaminan sosial manfaat OASDI. ketiga,
karyawan membayar pajak atas kompensasi pekerja ketika mereka tidak secara
langsung hasil dari pekerjaan yang berhubungan dengan penyakit atau cedera.
Mendesain dan Merencanakan Program Tunjangan
Untuk mendesain
benefit program, HR profesional harus menunjukkan permasalahan utama, termasuk:
·
Menentukan
siapa yang menerima cakupan
Perusahaan memutuskan
apakah akan memperluas cakupan manfaat untuk penuh-waktu dan paruh-waktu
karyawan atau karyawan penuh waktu saja.
Memutuskan apakah akan menyertakan pensiunan dalam
rencana, menawarkan cakupan
kesehatan untuk pensiunan menguntungkan mereka dengan cara yang jelas karena employer
biasanya membiayai manfaat baik seluruhnya atau sebagian, memungkinkan
pensiunan banyak pada pendapatan yang terbatas untuk menerima perlindungan
medis yang memadai.
Masa percobaan, lingkup lain isu perusahaan harus mengatasi masalah
adalah karyawan status. di banyak perusahaan, karyawan jangka waktu kerja
dianggap masa percobaan, dan perusahaan memandang periode seperti kesempatan
untuk memastikan bahwa mereka telah membuat keputusan untuk mempekerjakan
suara.
·
Pembiayaan
Manager HR harus
mempertimbangkan bagaimana pemberian manfaat. Kenyataan, sumber daya yang
tersedia dan tujuan pembiayaan mungkin berpengaruh, untuk saat tertentu, siapa
yang akan menerima cakupan. Manager mungkin memutuskan antara noncontributory,
contributory, dan employee-financed programs, antau kombinasi antara ketiganya.
·
Karyawan
pilihan
HR Professional harus
menentukan derajat dalam memilih karyawan pilihan harus memiliki seperangkat
manfaat apa yang nantinya akan mereka terima.
·
Komunikasi
Terkadang karyawan
menganggap tunjangan karyawan sebagai hak mereka, hal tersebut menandakan bahwa
karyawan tidak sadar akan nilainya. Cara tradisional yang digunakan perusahaan
yaitu dengan memberikan brosur kepada karyawan untuk dibandingkan dengan
perusahaan lain. Cara lain yang digunakan yaitu konselor, yaitu benefit administrator
sebagai cara untuk memilih benefit. Semakin maju perusahaan menggunakan
intranet perusahaan dan sistem telepon interaktif, intranet merupakan cara yang
berguna untuk mengkomunikasikan informasi mengenai tunjangan kepada karyawan.
Langganan:
Postingan (Atom)