Sabtu, 26 April 2014

Chapter 10 : Kompetensi Karyawan

Kompetensi adalah pengetahuan dan keterampilan. Usaha peningkatan efektivitas kerja melalui peningkatan kompetensi dan pengakuan keahlian melalui sertifikasi menghasilkan banyak bidang spesifikasi.
Pekerja dianggap dan diperlakukan sebagai sumber daya yang siap pakai, kompetensinya akan menjadi kualifikasi dari pekerja yang bersangkutan dan diuji (fit and proper test) kesesuaiannya dengan spesifikasi yang dijabatnya. Kompetensi dianggap sebagai spesifikasi yang melekat dalam diri pekerja sebagai sumber daya, karena itulah pekerja dianggap dan diperlakukan sebagai aset yang disebut sumber daya manusia untuk membedakannya dengan jenis sumber daya lain.

Pentingnya Multitasking
Namun dalam situasi tertentu, orang dengan kapabilitas tertentu dapat mengganggu usaha peningkatan produktivitas. Pengembangan kompetansi seperti ini tentunya tidak sejalan dengan perkembangan kebutuhan dunia kerja yang cepat berubah. Bidang usaha yang kebutuhan kerja dengan cara seperti ini sering kali menimbulkan kekakuan di tempat kerja dan memunculkan biaya tidak langsung yang tinggi karena pekerja yang sudh memiliki spesialisasi keahlian tertentu biasanya enggan untuk meninggalkan keahlian lamanaya maupun mempelajari keahlian baru. Sikap seperti ini muncul diantara pekerja yuang mengaggap kompetensi sebagai cerminan jati dirinya.
Pemeliharaan tenaga kerja dengan spesialisasi khusus ini juga mengakibatkan biaya ketenagakerjaan yang mahal, sebaliknya bila dilakukan pemutusan tenaga kerja uang mahal juga memunculkan suasana kerja yang penuh dengan kekhawatiran.
Kewajiban manajemen yang utama adalah menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi orang untuk bekerja kerasa dan cerdas namun tetap mau mengembangkan diri dengan mempelajari keterampilan lain. Manajemen tetap perlu mefasilitasi iklim kerja yang kondusif bagi karyawan untuk belajar menguasai kompetensi brau, namun ini siatif utama untuk belajar haruslah berasal dari pekerja itu sendiri. Kompetensi dipandang sebagai alat atau sumber daya milik pekerja yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai, agar karyawan dapat bekerja lebih efisien dan efektif.
  1. Pekerja perlu menguasai berbagai kemampuan analitis dan kepekaan kontekstual yang tinggi agar mampu mengolah, memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan baru yang dibutuhkan di tempat kerja dengan bai dan lebih cepat.
  2. Karyawan harus lebih banyak bergaul dengan orang lain untuk dapat berbagi informasi, pengetahuan dan gagasan mengenai kompetensi baru yang dibutuhkan untuk membuka wawasan profesionalnya,
Manfaatnya dengan penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan penguasaan kompetensi, para pekeja akan lebih cepat menguasai kompetensi tersebut karena mereka memiliki semangat belajar yang tinggi.
Jati diri pekerja tidak semata-mata ditentukan oleh kompetensi yang dikuasainya, tetapi oleh pengakuan orang lain terhadap kredibilitas dan integritasnya. Jati diri ditentukan oleh wawasan, semangat, dan kepeduliannya kepada perusahaan dan sesama anggota perusahaan ;
  1. Dia dihargai orang lain karena luas pergaulannya dan kepeduliannya kepada orang lain selama bekerja
  2. Dia menjadi panutan pekerja lain di tempat kerja bukan karena posisi atau kedekatannya dengan orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan penting tapi juga orang lain yang mempercayai  perjuangan kepentingan dalam proses maju dan berkembang bersama
  3. Ia dikagumi karena dapat menunjukka kemampuan intelektualnya namun tetap mau menjadi pendengar yang pengertian dan tempat bertanya.
  4. dia dihargai karena mau mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi di tempat kerja bersama pekerja lain.
  5. Dia dihormati krena mau berbagi gagasan dan pengetahuan dengan pekerja lain, termasuk mendengarkan dan mempertimbangkan dengan serius ide orang lain.

Makna Kompetensi sebagai Intelegensi Intelektual
Kompetensi itu mengandung unsur pengetahuan dan keterampilan yang dikaitkan dengan praktik. Kompetensi didefinisikan oleh Klemp (1980) sebagai karakteristik seseorang yang menghasilkan kinerja efektif atau superior pada waktu menjalankan suat pekerjaan. Boyatzis (1982) mendefinisikan kompetensi dengan berbagai elemen :
¦     Traits – ciri perilaku
¦     Self image – motif, citra diri
¦     Social Mode – peran sosial


Generic Competency Model yang menjabarkan 18 kelompok kompetensi :
¦     Orientasi pada efisiensi
Kepedulian untuk melakukan sesuatu lebih baik
¦     Proaktivitas
Disposisi untuk berinisiatif dalam bertindak
¦     Peduli pada dampak
Peduli pada simbol dan penggunaan kekuasaan
¦     penggunaan diagnosa dari konsep
Menggunakan konsep yang telah disepakati untuk menjelaskan dan menginterpretasikan situasi.
¦     Pengendalian diri sendiri
Kemampuan untuk mengendalikan kebutuhan pribadi
¦     Stamina dan adaptabilitas
Daya untuk bekerja selama berjam-jam dan krluwesan untuk menyesuaikan diri denga perubahan
¦     Objektivitas dan perseptual
Kemampuan untuk menjaga obyektivitas
¦     Mengelola proses kelompok
Kemampuan untuk memberikan stimulasi kepada orang lain untuk bekerja secara efektif dalam suatu kelompok
¦     Penggunaan kekuasaan yang sudah disosialisasikan
Menggunakan pengaruh untuk membangun aliansi, kerjasama, atau koalisi
¦     Percaya diri
Kemampuan untuk menunjukkan secara konsisten ketegasan dan keberanian untuk pasang badan
¦     Konseptualisasi
Kemampuan menggunakan konsep baru untuk mengidentifikasikan pola yang terdapat dalam sekumpulan informasi
¦     Penggunaan presentasi lisan
Kemampuan orang untuk memberikan presentasi lisan secara efektif kepada orang lain
¦     Kepemilikan penguasaan pengetahuan sosial
Penggunaan pengetahuan yang relevn dengan pekerjaan yang dijalankan

KOMPETENSI AMBANG BATAS
¦     Penggunaan kekuasaan secara unilateral
Menggunakan berbagai cara untuk mempengaruhi orang lain
¦     Mengembangkan orang lain
Kemampuan untuk menyediakan umpan balik tentang kinerja orang lain
¦     Spontanitas
Kemampuan untuk mengekspresikan diri secara bebas dan mudah
¦     Penilaian diri yang akurat
Pandangan yang tepat dan mendasar tentang diri sendiri
¦     Pandangan positif
Kemampuan untuk mengekspresikan kepercayaan positif terhadap orang lain
¦     Pikiran logikal
Kemampuan untuk menata peristiwa-peristiwa dalam suatu urutan kausal

Karakteristik manusia yang melekat pada diri orangnya dengan karakteristik manusia yang dibutuhkan dalam kaitan pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan. Kompetensi yang dikembangkan diantas merupakan gabungan dari potensi insan dan potensi tertentu, yang disebut kapabilitas.

Batasan Kompetensi
Batasan kompetensi yang dipandang sebagai sumber daya yang dimiliki perkeja dan digunakan dalam proses penciptaan nilai adalah sebagai berikut :
ü      Diperoleh seseorang dari lingkungan eksternal dalam rangka pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan melalui prises balajar mandiri maupun organisasional
ü      Berwujud pengetahuan dan keterampilan yang dicari dan dikuasai
ü      Mencerminkan intelektualitas sebagai hasil dari suatu proses belajar berkelanjutan
ü      Digunakan sebagai instrumen untuk meningkatkan ketepatan dan efisiensi-efektivitas kerja dan tindakan
ü      Ditumbuhkembangkan secara maksimal melalui proses belajar dan saling berbagi gagasan
ü      Penggunaan dan pengembangannya akan berlangsung secara maksimal dan berkualitas

 Jenis Kompetensi
Gambar 10.1
Kompetensi yang diserap dan dikuasai pekerja dari lingkungan eksternal
 


Text Box: INTELEGENSI INTELEKTUAL
Di dalam konteks suatu perusahaan, keenam jenis kompetensi dapat diuraikan lebih lanjut sebagai penguasaan dari pengetahuan dan keterampilan berikut ini:
1.      Pengetahuan substansial- penguasaan pengetahuan ini terlihat dari mengenali, memilih, dan memahami suatu fenomena yang bersangkutan dengan suatu objek kajian secara terperinci, menjelaskan secara rasional bagaimana objek itu berfungsi, serta menguasai cari untuk menggunakan, memperoleh manfaat dan mengendalikan objek tersebut.
2.      Pengetahuan Kontekstual- penguasaan pengetahuan ini tercermin dari kemampuan anggota perusahaan untuk memahami kondisi lingkungan hidup di sekitar tempat kerjanya, baik lingkungan alam, sosial, budaya maupun iklim kerja di sekitar suatu objek kajian yang terdapat di tempat kerja. Selain itu yang membentuk, mempengaruhi kondisi lingkungan itu dan memanfaatkannya untuk mengembangkan suasan yang kondusif.
3.      Keterampilan mental- penguasaan pengetahuan oleh seseorang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk bermain dengan angka, melakukan manipulasi matematik, menunjukkan kesiagaan mental pada waktu menghadapi peristiwa, mengenali dan memahami pola keteraturan dalam situasi kacau
4.      Keterampilan sosial- penguasaan keterampilan ini dapat dilihat dari kemampuan orang untuk bergaul akrab dan bkerja sama dengan orang lain secara sinergistik. Orang dengan kemampuan ini dapat dengan cepat membangun kedekatan yang akrab dengan orang yang baru dikenalnya, mengembangkan dan memlihara rasal saling percaya yang tulus, memahami dan tahu bagaimana memenuhi harapan orang lain terhadap dirinya, cerdas dalam membangun lingkungan pergaulan yang ceria, cekatan dalam membangun dan mengembangkan kerjasama diantara orang yang berbeda-beda.
5.      Keterampilan Ekspresi Verbal- penguasaan keterampilan ini ditunjukkan oleh kemampuan orang berkomunikasi dan berbagi pengetahuan serta gagasan dengan orang lain. Keterampilan ini mencakup kemahiran untuk berbicara lancar, kemampuan untuk melakukan abstraksi yang baik, serta menjelaskan konsep dan gagasan secara jelas dan ringkas dan komprehensif.
6.      Keterampilan Manual (fisik)- keterampilan manual sering dikenal juga dengan istilah keterampilan fisik atau pertukangan.  penguasaan keterampilan ini juga ditunjukkan oleh kemahiran orang dalam memanfaatkan berbagai peralatan dan mesin produksi, membongkar, memasang kembali, mereparasi dan meningkatkan fungsionalitas mesin dan peralatan, serta mengetahui dengan baik mesin dan peralatan apa yang perlu digunakannya untuk mengerjakan sesuatu yang ditunjukkan oleh kemampuan meracik dan merakit komponen-komponen menjadi suatu produk yang bernilai tinggi.

Penguasaan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan pengalaman atau yang sering dikenal dengan penguasaan knowledgem skills, abilities, dan experiences atau KSAE yang terkait dengan tugas dan pekerjaan sangat dibutuhkan. Biasanya orang dengan penguasaan KSAE yang baik dianggap sebagai orang yang memiliki intelegensi intelektual yang tinggi, namun penguasaan KSAE juga tunduk pada hukum sementara, yang artinya KSAE di tempat kerja berbubah dengan sangat cepat dan hanya memiliki waktu utilitas  yang fungsional yang pendek. Sehingga perlu menguasai kompetensi baru untuk menghadapi tantangan di tempat kerja. Oleh karena itu pekerja memerlukan semangat belajar inovatif karena semangat belajar inilah yang mendorong pekerja untuk menguasai KSAE baru.

0 komentar:

Posting Komentar