Soal:
Arsitek,
Inc adalah sebuah perusahaan arsitektur komersial besar yang mengkhususkan diri
dalam desain struktur kecil hingga menengah seperti gereja, sekolah swasta, dan
kantor-kantor bisnis. Perusahaan ini mempekerjakan arsitek komersial dan
insinyur dengan berbagai tingkat pendidikan, kepercayaan, dan pengalaman.
Sistem manajemen kinerja saat ini menggunakan sistem gaji tradisional yang
menggunakan senioritas untuk dasar rentang gaji dan kenaikan. Saat ini
perusahaan memiliki tiga peringkat untuk arsitek dan insinyur. Masing-masing
rentang gaji menentukan minimal, titik tengah, dan tingkat maksimum. Berikut
ini menguraikan tiga peringkat:
1.
Arsitek / insinyur
tingkat pemula (dibayar kisaran: $ 35.000 - $
50.000)
2.
Arsitek / insinyur junior (dibayar
kisaran: $ 45.000 - $ 75.000)
3.
Arsitek / insinyur senior (dibayar
kisaran: $ 55.000 - $ 100.000)
Senioritas dan persentase dari gaji pokok menentukan
kenaikan salery pada akhir tahun, dan persentase yang sama digunakan untuk
semua karyawan. penghargaan tidak didasarkan pada kualitas pekerjaan yang
dilakukan, inovasi desain baru, produktivitas, atau kepuasan pelanggan. Oleh
karena itu, jika seorang arsitek insinyur / junior mencapai salery dasar $
75.000, karyawan tidak dapat mewujudkan kenaikan gaji kecuali ia dipromosikan
ke posisi arsitek / insinyur senior karena salery maksimum untuk junior arsitek
/ insinyur adalah $ 75.000.
Anda percaya mengimplementasikan rencana CP adalah ide
yang baik. Silakan menulis memo
satu halaman ke presiden
perusahaan menggambarkan potensi
manfaat melakukannya untuk
mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan
rencana CP baru.
Jawab:
Bapak presiden direktur yang saya hormati berikut adalah
alasan kenapa sistem CP baik untuk perusahaan bahwa
sistem kinerja manajemen yang
lebih efektif bila hasil secara langsung terkait dengan sistem reward. ketika
sistem manajemen kinerja memiliki hubungan langsung dengan sistem reward,
pengukuran kinerja dan peningkatan kinerja yang diambil secara
lebih serius. dengan kata lain, CP berencana mengorganisasi kekuatan untuk menentukan kinerja yang efektif
dan jelas untuk menentukan faktor-faktor apa yang cenderung mengarah pada kinerja yang efektif.
Bila sistem CP ini diimplementasikan, organisasi perlu mengetahui jelas apa yang diharapkan dari karyawan, perilaku tertentu
apa atau hasil yang
seperti apa yang akan dihargai, dan bagaimana karyawan
dapat mencapai perilaku
atau hasil tersebut, dalam dan dari dirinya
sendiri, melayani tujuan
komunikasi penting karena supervisor
dan karyawan lebih mampu memahami
apa yang benar-benar penting.
Secara luas sistem
penghargaan diciptakan untuk menarik, menahan, dan memotivasi kinerja karyawan.
Namun tujuan yang lebih penting didalamnya adalah keadilan atas persamaan yang
bisa dicapai dengan setidaknya tiga dimensi berikut:
- Kesamaan Internal : berdasarkan harga dari
apa yang diberikan karyawan bagi perusahaan.
- Kesamaan Eksternal : disesuaikan dengan
pembayaran rata-rata perusahaan lainnya.
- Kesamaan Individual : pembayaran yang adil
sesama individu yang melakukan pekerjaan yang sama atau serupa.
Karyawan menginginkan
penghargaan yang setimpal dengan apa yang diberikannya kepada perusahaan dan
sama dengan yang diterima karyawan lain dengan pekerjaan serupa pasti karyawan
tersebut akan menunjukkan hasil kerja yang konsisten. Norma ekuitas adalah hal
yang penting bagi sistem penghargaan. Jika karyawan tidak memperolehnya, maka
cenderung akan mengurangi sumbangsih mereka atau bahkan keluar dari perusahaan
tersebut.
Jadi dalam sisi yang lebih luas, sistem penghargaan dirancang agar mampu
menarik perhatian, mempertahankan dan mendorong karyawan agar bekerja lebih
produktif. Dimana sistem penghargaan harus mencerminkan win-win result, bagi
karyawan dan perusahaan.
Fator-Faktor Yang Mempengaruhi
Terdapat empat faktor yang harus dijadikan
dasar dalam mempertimbangkan kebijakan penghargaan (reward) menurut
Nawawi (1999 : 317), yaitu Internal Consistency (konsistensi internal), External
Compentitiveness (persaingan/ kompetensi eksternal), Employee contributions
(kontribusi karyawan), dan Administration (administrasi), Konsistensi
Internal yang kadang-kadang disebut dengan keadilan internal merujuk kepada
pekerjaan atau tingkat keahlian didalam sebuh perusahaan, yang membandingkan
kontribusi mereka dalam pencapaian tujuan organisasi.
Dengan perkataan lain
konsistensi internal merupakan penetapan pemberian penghargaan (reward) yang
didasarkan pada perbandingan jenis-jenis pekerjaan didalam perusahaan. Untuk
itu perlu maka perlu dilakukan analisa jabatan (job analisis), uraian
pekerjaan/tugas (job description), evaluasi pekerjaan (job evaluation) dan job
structur untuk menentukan besarnya imbalan untuk tiap-tiap jenis pekerjaan.
Konsistensi internal menjadi salah satu faktor yang menentukan semua tingkatan
imbalan pekerjaan yang sama, maupun semua pekerjaan yang berbeda.
Pada kenyataannya,
perbedaan penghargaan yang diberikan sesuai kinerja masing-masing karyawan
merupakan salah satu kunci yang menantang para manajer. Kompetisi eksternal
adalah penetapan besarnya penghargaan pada tingkatan dimana perusahaan masih
memiliki keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain sehingga perusahaan dapat
mempertahankan karyawan yang memiliki keunggulan/berkualitas untuk tetap
bekerja diperusahaan.
Kontribusi karyawan
merupakan penetapan besarnya penghargaan yang merujuk kepada kontribusi yang
telah diberikan karyawan kepada perusahaan. Penghargaan dapat ditetapkan
berdasarkan senioritas, prestasi kerja, panduan insentif, dan program yang ada
di dalam perusahaan.
Administrasi merupakan
faktor keempat yang dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam
menetapkan kebijaksanaan pemberian penghargaan, antara lain aspek perencanaan,
anggaran yang tersedia, komunikasi dan evaluasi.
Demikian
alasan saya kenapa sistem CP ini patut dipertimbangkan untuk bisa di
implementasikan di perusahaan kita yang tercinta ini, semoga bisa dijadikan
pertimbangkan oleh bapak presiden untuk memperbaiki sistem perusahaan kita dan
memajukan perusahaan kedepannya.
0 komentar:
Posting Komentar