Who Evaluates
Siapa yang menjalankan performance management
system perlu memperhatikan siapa yang menyediakan data kinerja. Evaluasi
performa dilakukan oleh atasan langsung, yang mengkomunikasikan pada karyawan
penilaian performa oleh supervisor. Sistem ini ditawarkan dengan kesempatan
yang sangat keciln untuk input dan feedback dari employee.
Supervisor langsung juga biasanya tidak memiliki
informasi yang cukuop untuk memberikan feedback dan tidak cermat mengamati
karyawan dari hari ke hari, sehingga tidak cukup untuk memberikan penilaian
performa secara akurat. Umum juga kini supervisor tidak terlalu terjun ke dalam
dimensi pekerjaan bawahannya.
Penilaian performa juga menjadi proses yang
subyektif yang bisa saja berasal dari kesalahan perseptual supervisor. Personal
bias dan politik organisasi juga berpengaruh dalam penilaian hasil dan
peringkat yang diterima karyawan dari supervisornya. Bentuk eror ini
diantaranya :
û Halo Effect
Rater membolehkan satu sifat, hasil,
atau anggapan positif atau negatif untuk memperngaruhi pengukuran
û Streotyping / Personal Bias
Rater membuat penilaian performa
berbasis karakteristik karyawan dibanding performanya
û Contrast Error
Employee dinilai berdasarkan penilaian
karyawan lain
û Recency Error
Evaluasi bias dari kejadian atau perilaku
yang baru saja terjadi saat evaluasi dilakukan, tanpa mempertimbangkan apa yang
sebelumnya terjadi
û Central Tendency Error
Evaluator menghindari penilaian
peringkat perfiotma terlalu tinggi dan terlalu rendah dalam menilai karyawan
yang berada pada level prestasi menengah
û Leniency / Strictness Error
Karyawan dinilai secara umum
berdasarkan standar keseluruhan
Ada beberapa alasan juga mengapa supervisor enggan
meningkatkan atau menurunkan peringkat karyawan. Empati supervisor bisa saja
meningkatkan peringkat yang diberikan pada karyawan yang mengalami kesulitan
dengan suatu hal tertentu. Misalnya supervisor yang melihat bawahannya sebagai
ancaman pada pekerjaan supervisor bisa saja menurunkan rating yang dia berikan
pada anak buahnya itu. Supervisor memang cenderung menempatkan tanggung jawab
pada performa rendah pada karyawannya.
Performance feedback dari subordinates dapat
meningkatkan wawasan secara interpersonal dan cara manajerial karyawan dan
memberikan umpan organisasi dalam mengarahkan karyawan pada kebutuhan
developmental, utamanya bagi karyawan yang berpotensi tinggi.
Evaluasi diri bisa dilakukan secara mandiri, yang
memungkinkan karyawan menilai performanya sendiri, hal ini memberikan beberpa
keuntungan bagi organisasi ;
- Bisa menjadi
motivasi
Karyawan bisa termotivasi karena ini
memungkinkan karyawan untuk berpartisipasi dalam keputusan penting yang akan
berpengaruh terhadap kelanjutan karirnya
- Bisa membuka
wawasan
Penilaian secara menyeluruh dari
performa yang diberikan supervisor atau rekan akan menghabiskan waktu untuk
dimatai dan mempengaruhi hubungan antar karyawan
Popularitas dan penggunaan penilaian 360 derahat memang meningkat
beberapa waktu belakangan. Meskipun harus menggunakan sistem multirate,
mengumpulkan data performa ini memiliki kelemahan juga yaitu menghabiskan biaya
yang mahal dan proses yang kompleks dalam menganalisa data untuk memberikan
feedback yang sangat berarti bahi kelangsungan karir karyawan kedepannya.
0 komentar:
Posting Komentar