- Perubahan yang dilakukan oleh Kamath pada
pertengahan tahun 1990 yaitu pembentukan beberapa kelompok, antara lain infrastructure group (IIG), Oil
&Gas group (O&G), planning and treasury departement (PTD) dan structured products group (SPG).
Hal ini dirasakan perlu dilakukan karena praktik peminjaman cukup berbeda
antara satu kelompok dengan yang lain. Kamath memilih orang-orang yang
ahli di bidangnya untuk bergabung pada setiap kelompok yang baru
terbentuk. Spesifikasi yang dilakukan oleh Kamath disesuaikan dengan misi
yang baru, yaitu jasa finansial one-stop
shop, dimana pelayanan lebih dikhususkan sesuai bidang atau departemen
untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada kastemer.
Dalam sistem yang berlaku, jika kastemer mempunyai tiga kebutuhan pada
departemen yang berbeda, kastemer harus datang pada setiap departemen
secara terpisah. Hal ini dirasakan membuang waktu dan kemungkinan kastemer
akan pergi ke tempat lain. Sehingga, dilakukan perubahan manajemen lagi
setelah muncul keputusan misi yang berfokus lebih tajam pada kastemer.
Tiga departemen baru pun dibentuk sebagai perwakilan kastemer, antara lain
: major client group (MCG), growth
client group (GCG) dan personal
finance group. Dengan adanya departemen ini, kastemer hanya perlu
berbicara dengan perwakilannya tentang permintaannya, selanjutnya diteruskan
oleh perwakilan tersebut ke departemen yang sesuai dengan permintaan
kastemer. Perubahan yang dilakukan oleh Kamath kami rasa memang perlu
dilakukan, karena sejak adanya deregulasi pemerintah India, perusahaan
diharuskan bersaing dengan lingkungan eksternalnya. Langkah Kamath dalam
memilih strategi sudah tepat dengan hasil yang membawa perusahaan ke
tingkat 2 terbesar di seluruh negeri pada tahun 2000. Adaptasi yang
dilakukan memang membawa banyak gejolak terutama dari sisi internal,
dimana budaya perusahaan sudah bertumbuh. Perubahan manajemen untuk
beradaptasi dengan lingkungan eksternal juga mendongkrak perubahan budaya
yang ada di dalam organisasi. Perubahan tersebut dimulai dengan perubahan
misi, strategi, tujuan, sarana dan upaya yang digunakan untuk mencapainya.
Kemudian dilakukan pengukuran kinerja serta perbaikan kembali strategi-strategi
yang dirasa kurang mendukung pencapaian tujuan.
- Proses merger dilakukan dengan akuisisi,
dimana ICICI yang mempunyai karyawan sebanyak 1400 orang mengakuisisi BoM
dengan jumlah karyawan 2500 orang. Kedua perusahaan mempunyai entitas yang
berbeda dan manajemen yang berbeda pula. Tapi karena dilakukan akuisisi
oleh ICICI, perubahan manajemen perusahaan merger dimulai dengan penerapan
standar manajemen dan peningkatan teknologi ICICI terhadap BoM. Selain itu
ICICI juga memperhatikan proses integrasi budaya antara dua entitas yang
masih belum saling mengenal. ICICI mempelajari pola perilaku untuk menilai
keresahan pegawai selama proses merger. Sehingga untuk menurunkan
resistensi pegawai, manajemen membangun saluran komunikasi yang jelas yang
menjangkau agar tidak sampai ada kesalahpahaman penyampaian informasi.
Program training ditekankan pada pengetahuan, keahlian, sikap dam
teknologi untuk meningkatkan keahlian karyawan. Manajemen juga mengerjakan
rencana kontingensi dan memulai dialog langsung dengan serikat pekerja
untuk memelihara hubungan yang baik dengan karyawannya.
Sabtu, 12 Juli 2014
Case : Change Management in ICICI
Profil
dan Latar Belakang ICICI
ICICI dibangun oleh pemerintah India pada 1955
sebagai perusahaan publik yang meningkatkan perkembangan industri di India,
yang pemilik sahamnya adalah institusi finansial besar di India.
Ekuitas perusahaan didadpat dari berbagai pihak
pemilik dana keuangan besar, diantaranya Pemerintah India, Bank Pengembangan
Industri India, World Bank, Pemerintah Inggris, bahkan lembaga kredit dari
Jerman.
Tujuan ICICI adalah :
Ø Membantu menciptakan ekspansi dan memodernisasi
industri
Ø Mendorong dan Promosi partisipasi modal privat
baik internal maupun eksternal
Ø Mengambil kepemilikian dalam investasi industri
Ø Ekspansi pasar investasi
1980-an :
ICICI berdiversifikasi dengan cepat ke dalam area retail dan banking.
1987 :
Agen kredit terdepan di India
1988 :
Meluncurkan perusahaan pendanaan modal pertama di India, TDICI
1990-an :
Mendiversifikasi bentuk menjadi tiga bentuk ; Leasing, kredit aset dan aset
deffered, seperti pendanaan keuangan untuk kegiatan non-proyek.
1991 :
mendirikin OCTEI, pasar sekuritas di India pertama
1992 :
Bekerja sama dengan JP Morgan dari Amerika untk membentuk Perusahaan Investasi
Bank, ICICI Sekuritas Terbatas
1998 :
Melakukan restrukturisasi dari rekomendasi konsultan
1999 :
Konsentrasu pada bisnis retailnya dalam merger dan akuisisi
2000 :
Dilaporkan sebagai salah satu dari sedikit perusahaan di India yang merespon
cepat dalam situasi yang berubah.
2001 :
Development Bank dilaporkan bermasalah, sedangkan ICICI sedang melakukan
ekspansi
Pergantian
Kepemimpinan
Di Bulan Mei 1996, Mr. Kamath menggantikan Mr.
Vaghul sebagai CEO ICICI. Segera setelah menjabat, Kamath segera melakukan
perubahan besar-besaran dalam struktur organisasi, dari bentuk bank pemerintah
menjadi bank yang berorientasi pasar.
Kamath mendesain sistem baru yang memungkinkan
organisasinya melakukan peningkatan dan menjadi organisasi yang merespon pasar
dengan cepat. Btnuk respon ini diharuskan karena tujuan baru organisasi adalah
menjadi Lembaga pendanaan keuangan yang kuat dan berubah dalam skala besar yang
menyebabkan tensi dalam organisasi.
Sistem baru dalam perusahaan segera menjadi bentuk
stress, dan banyak karyawan yang tidak mampu menerima pemberian kemampuan baru
dan mereka kesulitan beradaptasi dalam orientasi arah baru. Kemudian timbul
kebingungan diantara karyawan dan mereka merasa tidak puas. Dari pandangan
analisa, karyawan mulai merasa asing. Ketidakpuasan meningkat ketika Kamath
membentuk grup spesialis dalam perusahaan yang mirip dengan proyek struktur dan
grup infrastruktur.
Keraguan segera muncul, apakah kamath akan pergi
sesegera mungkin dan yang lebih penting lagi apakah dia akan mampu mengarahkan
karyawan dan organisasi melalui inisiatif perubahan yang dilakukannya.
Tantangan
Perubahan – Bagian Satu
ICICI adalah bagian dari kelompok developmental finance institutions (DFIs-ICICI,
IDBI dan IFCI) yang merupakan
satu-satunya penyedia pinjaman dana jangka panjang untuk industri di India.
Deregulasi yang dimulai tahun 1990 mengijinkan perusahaan India mengajukan
pinjaman dana jangka panjang ke luar negeri, mengakhiri monopoli DFI.
Pemerintah juga menghentikan pemberian subsidi dana pada DFI. Akhirnya pada
tahun 1997 praktik persetujuan pinjaman oleh DFI dihapuskan.
Di tengah-tengah status kebebasan yang baru ini,
Kamath, yang pergi dari ICICI ke luar negeri selama 8 tahun, kembali ke
kekuasaannya. Saat itu, ICICI terbatas keahliannya, dengan hanya mengeluarkan
pinjaman 8 tahun pada klien besar dengan wilayah jangkauan yang luas. Kamath
ingin menerapkan perubahan pada ICICI menjadi jasa finansial one-stop shop. Dia mengidentifikasi
permasalahan utama yaitu ketidaktahuan perusahaan tentang nuansa praktik
peminjaman di sektor terbuka yang terbaru seperti infrastruktur.
Program perubahan dimulai di dalam organisasi dengan
membentuk beberapa kelompok atau divisi, yaitu infrastructure group (IIG), Oil &Gas group (O&G), planning and
treasury departement (PTD) dan
structured products group (SPG). Kamath memilih orang dari berbagai
departemen yang dibilang bagus untuk bergabung di grup yang baru dibentuk.
Dengan adanya penciptaan tenaga ahli yang baru ini memunculkan konsekuensi yang
tidak diharapkan. Karena kelompok yang baru mengambil semua tugas kunci yang
merupakan mayoritas pekerjaan dikerjakan oleh tenaga berbakat, dipindah ke
kantor pusat. Sedangkan kantor wilayah melanjutan pekerjaan lama di tempat yang
sama dan kurang mendapat perhatian.
Permasalahan perubahan manajemen muncul lagi
sebagai akibat keputusan ICICI untuk fokus operasional lebih diarahkan ke
kastemer. Pembentukan departemen baru pun dilakukan untuk memberi kemudahan
pada kastemer. Tiga departemen baru yang terbentuk yaitu major client group (MCG), growth client group (GCG) dan personal finance group. Komplain
terhadap perubahan ini berlanjut dan ICICI disalahkan karena tidak menempatkan
sistem adekuat untuk mengembangkan orang yang tepat, proses feedback pun jadi
pertanyaan. Bonus yang diterima biasanya beragam sesuai dengan kinerjanya. Akan
tetapi dalam banyak kasus, dengan skor kinerja yang sama tetapi jumlah bonus
yang diterima berbeda, dan tidak ada penjelasan tentang hal itu.
Meskipun komentar Kamath terhadap media tampak
meniadakan komplain pegawai, faktanya, ICICI menempatkan sejumlah pengukuran
untuk memeriksa kekeruhan yang terjadi. Salah satu inisiatif dengan menanamkan
keahlian baru pada karyawan yang ada. Program training dan seminar diadakan
untuk 257 officer oleh agen eksternal dari beberapa wilayah. Selama kurun
1995-1996, sekitar 35 karyawan officer dinominasikan program training ke luar
negeri oleh universitas di Amerika dan Eropa. ICICI juga mengenalkan program Graduates’ Management Training selama
dua tahun untuk officer di tingkat Junior
Management.
Sejalan dengan pelatihan karyawan, manajemen juga
mengambil langkah untuk memperbaiki sistem reward. Untuk menghindari dampak
negatif dimana keuntungan mungkin dapat mempengaruhi integritas di dalam
organisasi, manajemen menjamin reward dikaitkan dengan performa grup/ kelompok
bukan secara individual. Untuk memberikan reward individual, metode pemilihan
kandidat dilakukan secara transparan. Sehingga jelas bahwa ada hubungan yang
lebih dekat antara performa dan reward. ICICI
juga meninjau kembali struktur kompensasi. Dua jenis remunerasi yang
diberikan, berdasarkan kontrak dan masa jabatan yang akan menarik karyawan yang
ingin sekuritas. Kamath menerima bahwa ICICI cukup lambat dalam menyelesaikan
proses feedback karyawan. Sistem penilaian kinerja 360 derajat akan dilakukan,
dimana individu akan dinilai oleh rekannya, senior dan bawahannya.
Tahun 2000, ICICI muncul sebagai institusi
finansial terbesar ke-2 di India dengan aset yang bernilai Rs 582 miliar.
Perusahaan mempunyai 8 anak perusahaan yang menyediakan berbagai jasa
finansial, antara lain : peminjaman jangka menengah dan panjang, invesment dan commercial banking, venture capital
financing, consultancy dan advisory
service, debenture trusteeship
dan custodial service.
Tantangan
Perubahan – Bagian Dua
ICICI harus menghadapi perubahan lagi di Desember
tahun 2000. Bank ICICI dimerger dengan Bank of Madura (BoM). Meski ICICI
berukuran tiga kali lipat lebih besar dari BoM, staf ICIC hanya 1400 orang
sebaliknya, BoM yang lebih kecil memiliki staf sebanyak 2500 orang dimana
separuhnya adalah klerikal yang membawahi 350 staf bawahannya.
Kedua kultur yang dimiliki perusahaan sangatlah
berbeda, termasuk profil, tingkatan, desain, maupun gaji sungguh berbeda. Staf
BoM merasa ICICI menekan untuk prooduktivitas per karyawan, sesuai standar
ICICI. Mereka takut posisinya masuk dalam pengawasan. Dan mereka juga tidak
yakin apakah cabang di kota lain akan berlanjut atau tidak menjadi bagian dari
ICICI, yang berorientasi pada perkotaan.
BoM adalah organisasi yang sangat berbeda, begitu
pula dengan tekanan respek manajemen. Ketika BoM berkonsentrasi pada keseluruhan
profitabilitas bak, manajemen ICICI memerintahkan seluruh departemen untuk
fokus pada profit individual dan bonus bagi karyawan yang diberikan berdasarkan
basis performa dibanding basis profit keseluruhan organisasi.
Karena sering bertentangan, ICICI kemudian
menggunakan jasa konsultan Hewitt Associates untuk membantu menyeragamkan
kompensasi dan budaya kerja dan memperbaiki segala masalah perubahan
organisasi.
Untuk memastikan partisipasi karyawan dan
mengurangi penolakan untuk berubah, manajemen membuat sistem komunikasi yang
jelas di seluruh lini, untuk menghindari benruk miskomunikasi maupun kesalahan
pesan. Program pelatihan juga dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, skill,
sikap dan teknologi yang bermanfaat bagi karyawan. Manajemen juga bekerja secara
kontinjensi dan terencana, serta melakukan dialog dengan serikat kerja karyawan
BoM untuk menjaga hubungan baik dengan karyawan.
Merger ICICI-BoM kemudian stabil, lalu ICICI
meluncurkan mergernya dengan Bank ICICI pada 2001. Merger menjadi efektif di
Maret 2002, dengan Kamath yang masih memimpin ICICI, para analis berharap bank
ini menjadi lebih sukses dalam integrasi dan operasi pada kedua perusahaan
seperti prestasinya.
Diskusi :
Resistensi yang dimunculkan karyawan
terhadap adanya perubahan sangat wajar terjadi. Adanya ketakutan terhadap
sesuatu yang tidak diketahui (uncertainty
avoidance), atau sesuatu yang baru menjadik an ancaman bagi para pegawai.
Sesuai dengan pandangan Hofstede tentang budaya yang terdiri dari 5 dimensi,
yaitu power distance, individualism,
masculinity, uncertainty avoidance, long-short-term orientation. Adanya
perubahan budaya pasti akan menyinggung dimensi budaya tersebut. Sesuatu yang
tidak pasti sebisa mungkin secara rasional dihindari karena dirasakan sebagai
ancaman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar