Topik Diskusi
Kahn, Wolfe, Quinn dan Snock (1964) mendefinisikan istilah role conflict
: discrepant role expectations sent
by members of an individual’s role set. Role
conflict atau konflik peran merupakan ketidaksesuaian harapan peran kerja dari
individu terhadap peran kerja nyata, semakin tinggi tekanan yang didapat dari
konflik peran akan menimbulkan konflik psikologi. Jurnal ini meneliti tentang dampak conflict style
sebagai coping strategy dalam responnya untuk role conflict. Peran
konflik mempunyai konsekuensi negatif dengan berbagai hasil seperti stress,
komitmen, kepuasan dan turnover.
Salah satu cara dalam mengurangi dampak
negative dari konflik peran kerja yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan
dan organisasi dapat mengadopsi tipe tertentu dalam mekanisme kontrol internal.
Namun konflik peran dapat juga digunakan meningkatkan kinerja organisasi,
menurut Van Sell et al (1981) berpendapat bahwa konflik peran itu sendiri
mungkin adaptif dan berkontribusi untuk fungsional organisasi. Pendekatan lain
untuk mengatasi peran konflik dengan memeriksa perbedaan kepribadian individu.
Penelitian selanjutnya mengakumulasikan demonstrasi
konsekuensi negatif role conflict untuk hasil yang bermacam-macam, seperti
stress, komitmen, kepuasan dan turnover (Fisher & Gittelson, 1983;
Van Sell, Brief & Schuler, 1981). Penelitian sebelumnya juga menguji
ketidakpastian di tempat kerja sebagai mediator dalam peranan proses stres.
Dampak dari
Ketidakpastian
Untuk menurunkan terjadinya role conflict,
peneliti menawarkan model perilaku. Dimana kondisi uncertainty merupakan
tahap kritis dimana role conflict dapat menyebabkan stress. Kemudian
peneliti berfokus mengembangkan model perilaku untuk mengatasi dampak role
conflict terhadap stress. Dan O’Driscoll dan Beehr (1994) meneliti model
uncertainty terhadap stress, menemukan:
·
Uncertainty secara parsial memediasi hubungan antara role conflict dan
psychological strain.
·
Job satisfaction memediasi dampak uncertainty pada ketegangan (strain)
Model mediasi yang ditawarkan : Role conflictà uncertaintyà job satisfactionà work stress
untuk mengukur strategi
perilaku dalam mengelola konflik peran, perlu perlu menguraikan faktor-faktor
yang digunakan untuk menjelaskan konflik peran dan stress, ketidakpastian
merupakan mediator penting dari dampak peran stres terhadap stress. Dua tipe
penting dari ketidakpastian yang berhubungan scara spesifik dengan peran
kinerja pekerjan yaitu effort-to-performance (e-to-p) dan performance outcome
(p-to-o). Jenis yang pertama mengacu pada tingkat ketidakpastian individu bahwa
usaha yang diberikan di tempat kerja akan mengarah ke tingkat yang sesuai
kinerja kerja diakui, sedangkan tipe kedua mengacu pada tingkat ketidakpastian
yang berkinerja baik akan mendapatkan penghargaan yang sepadan.
Conflict Styles
Berdasarkan konsep
dasar yang dijelaskan oleh Blake and Mouton’s (1964) Managerial Grid, the dual
model concerns menyarankan bahwa konflik individual perilaku manajemen dapat
dijelaskan kombinasi dari dua pokok dimensi atau kepentingan, yaitu “desire to
satisfy one’s own concern” dan “desire to satisfy other’s concern”. Kombinasi
dari kedua kepentingan menggambarkan empat kunci conflict management styles
yaitu integrating, dominating, avoiding, dan obliging. Selain itu terdapat dua
dimensi lain yang dijelaskan oleh Van de Vliert dan Euwema (1994) yaitu
agreeableness dan activeness. Agreeableness mengacu pada sejauh mana perilaku
konflik membuat kesan menyenangkan dan santai daripada tidak menyenangkan dan
strainful, sedangkan activeness mengacu pada sejauh mana perilaku konflik
membuat kesan responsif dan langsung daripada malas. Kedua dimensi ini membantu
kinerja organisasi lebih baik dan dapat mengurangi ketidakpastian dan konflik
peran.
Role conflict terkait dengan literatur manajemen konflik. Ada
empat tipe klasik ;
1.
Integrasi
2.
Dominasi
3.
Penghindaran
4.
Obliging
Oleh Van de Vliert dan Euwema
(1994) Empat tipe klasik ini dilabeli “keaktifan”. Keaktifan ini menjadi kunci
pengelolaan role conflict karena memungkinkan seseorang
untuk memperoleh kejelasan dan mengurangi ketidakpastian.
Stress and Coping
Banyak penelitian
berfokus dalam mengatasi stres kerja dengan bergantung pada dua hal yang
disarankan oleh Lazarus dan Folkman (1984) antara problem-focused coping
“mengerjakan sesuatu untuk mengetahui masalah” dilihat bermanfaat karnea
tersirat orientasi aksi dan emotion-focused coping “regulasi emosi” dilihat
kurang terlalu positif karena mengabaikan yang mendasari sumber stress. Individu yang melakukan
manajemen konflik secara aktif lebih mampu mengekspresikan kebutuhan
individualnya
Metodologi
Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 304 orang
pegawai administratif, profesional dan manajerial divisi keuangan perusahaan
otomotif Amerika. Survey dilakukan dua kali dengan
jeda waktu tiga minggu. Survey pertama : uncertainty, conflict style dan Survey kedua : role
conflict, job satisfaction, work stress
Lalu sampel efektif
yang didapat yaitu sebanyak 142 orang (setelah dicocokkan dari masing – masing
survey dan adanya data yang hilang) Variabel penelitian terdiri dari lima variabel, yaitu:
role conflict, uncertainty, job satisfaction, work stress, dan conflict style.
Hipotesis 1 : ada hubungan positif antara role conflict dan work stress
secara berurutan dimediasi oleh :
1. Hubungan positif antara role
conflict dan uncertainty
2. Hubungan negatif antara uncertainty
dan satisfaction
3. Hubungan negatif antara job
satisfaction dan work stress
Hipotesis 2 : Untuk individu bekerja lebih aktif dalam keseluruhan
pendekatan dalam mengelola konflik, hubungan antara konflik peran dan
ketidakpastian akan kurang positif daripada mereka yang kurang aktif dalam
pendekatan pada konflik
Dalam penelitian ini
terdapat dua analisis yaitu model mediasi pada hipotesis satu dan model
moderasi pada hipotesis dua. Untuk menguji hipotesis satu menggunakan SEM dan
untuk menguji hipotesis dua menggunakan analisis regresi moderasi.
No.
|
Variabel
|
Literatur
|
Item
|
1
|
Role conflict
|
|
8 item menilai tingkat dimana
individu diharapkan memenuhi multiple conflicting roles
|
2
|
Uncertainty
|
|
Effort at work to
performance, performance to outcomes
|
3
|
Job satisfaction
|
dari Michigan Organizational Assessment
Questionnaire
|
3
item satisfaction
|
4
|
Work stress
|
dari 14 item PSS
|
6 item yang digunakan
|
5
|
Conflict style
|
Tipe
Klasik Role Conflict
|
integrating,
dominating, obliging, avoiding
|
Analisis
SEM digunakan untuk menguji
proses mediasi pada hipotesis 1
Regresi Linier Berganda
dilakukan untuk menguji efek moderasi pada hipotesis 2
Hasil
Hasil yang didapat
dalam hipotesis pertama yaitu hubungan antara
role conflict dan work stress secara parsial dimediasi oleh role conflict à uncertainty (positif), uncertaintyà job
satisfaction
(positif), dan job satisfaction à work stress (positif). Direct path antara role conflict dan work stress
menunjukkan hasil signifikan dan positif. Sedangkan hasil yang didapat dalam hipotesis
kedua yaitu Role
conflict menunjukkan hubungan yang positif dengan uncertainty, Conflict style activeness berhubungan secara negatif, tetapi tidak
signifikan, Gabungan antara role conflict
dan conflict style activeness menunjukkan hubungan yang signifikan dan negatif
•
Hubungan antara role conflict dan work stress secara parsial dimediasi
oleh role conflict à uncertainty (β=0,52; p <0,001), uncertaintyà job satisfaction (β=-0,56; p <0,001), dan job
satisfaction à work stress (β=-0,43; p <0,001)
•
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mansoor,
dkk (2011) tentang dampak stress kerja terhadap kepuasan kerja pegawai,
menunjukkan bahwa stress secara negatif berhubungan dengan kepuasan kerja
pegawai (β=-0,559;
p <0,001).
•
Direct path antara role conflict dan
work stress menunjukkan hasil signifikan dan positif (β=0,58; p <0,001)
•
Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ishanta Tennakoon tentang dampak role
conflict pada job stress, yang menunjukkan bahwa role conflict mempunyai
dampak positif yang kuat terhadap job stress pegawai frontline di
industri jasa finansial Sri Lanka, dengan kenaikan level stress 54%.
•
H2 ; Role conflict menunjukkan hubungan yang positif dengan uncertainty
(β=0,38; p <0,001)
•
Conflict style
activeness berhubungan secara negatif dengan uncertainty, tetapi tidak
signifikan (β=-0,11;
p <0,01)
•
Gabungan antara role conflict dan conflict style activeness
menunjukkan hubungan yang signifikan dan negatif (β=-0,24; p <0,01)
Penemuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa
tingkat dimana individu menggunakan pendekatan aktif konflik secara signifikan
mengurangi dampak konflik peran pada ketidakpastian.
0 komentar:
Posting Komentar