Jumat, 28 Maret 2014
HAIR : Memilih Antara Metode Data Reduksi
Memilih Antara
Metode Data Reduksi
Apabila original variable digantikan oleh variable
pengganti, factor scores, atau summated scales, keputusan harus dibuat manakah
yang akan digunakan. Keputusan ini berdasarkan kebutuhan untuk menyederhanakan
versus replikasi dalam studi lain versus keinginan untuk mengukur secara
orthogonal.
Common Factor
Analysis : Stage 4 dan 5
Perbedaan antara component analysis dan common factor
analysis terjadi saat estimasi factor dan interpretasi stage. Sekali saja komunalitas
digantikan pada diagonal, maka common factor model mengekstrak faktor dalam
cara yang mirip pada component analysis.
Stage 4 : Deriving
Factors dan Mengamati Kecocokan Keseluruhan
Reduksi matriks korelasi dengan
komunalitas pada diagonal digunakan dalam common factor analysis. Langkah
pertama untuk menentukan banyaknya factor yang bertahan dalam pengujian dan
kemungkinan rotasi. Bila kita mendapatkan criteria root latent dengan nilai
cutoff 1,0 dari eigenvalue, empat factor akan bertahan. Bagaimanapun, scree analysis
mengindikasikan lima
faktor yang harus dipertahankan. Dalam
kombinasi dua kriteria, mempertahankan empat faktor untuk analisis yang lebih
jauh karena rendahnya nilai eigenvalue untuk faktor kelima dan untuk menjaga
komparabilitas dengan analisis komponen. Pastikan bahwa ini adalah susunan
keadaan yang sama yang ditemukan Dallam component analysis.
Yang perlu diingat bahwa di common
factor analysis , hanya common atau shared variance yang digunakan. Jumlah dari
eigenvalue, dan eigenvalue secara keseluruhan dari semua factor akan lebih
rendah saat common factor yang dipertimbangkan.
Stage 5 : Interpretasi
Faktor
Dengan menguji loading yang tidak dirotasi, kita harus membutuhkan
rotasi factor matriks yang kita temukan ni component analysis. Factor loadings
secara umum tidak setinggi yang diharapkan dan dua variable menampilkan
cross-loadings. Dilanjutkan ke VARIMAX-ritated common factor analysis factor
matrix.
Perbedaan utama dari banyak beda anata common factor dan component
factor adalah secara umum loading yang lebih rendah ada pada common factor
analysis karena komunalitas variabel yang lebih rendah digunakan dalam common
factor analysis.
Managerial Overview of The
Result
Pertama dengan memperhatikan struktur variabel, dalam hal ini
memisahkan empat dan dimensi pembeda dari evaluasi yang digunakan konsumen
dalam HBAT.
Summary
Ø Membedakan teknik faktor
analisis dari teknik multivariate lain
Saat variabel terkorelasi, dibutuhkan cara untuk
mengelola variable-variabel ini :
Mengelompokkan variable-variabel dengan korelasi tinggi
bersama-sama, melabeli ata atau menamai grup, dan bahkan mengkreasi pengukuran
komposisi baru yang dapat merepresentasikan tiap grup variabel.
Ø Membedakan antara
exploratory dan confirmatory dalam penggunaannya dalam teknik factor analysis
Mendiskusikan teknik exploratory karena periset memiliki
control kecil diantara spesifikasi struktur.
Ø Memahami tujuh stage dari
penerapan faktor analisis
1.
Klarifikasi obektif faktor
analisis
2. Mendesain faktor analisis termasuk
seleksi variabel dan ukuran sampel
3. Asumsi faktor analisis
4. Deriving factors dan memeriksa kecocokan
model secara keseluruhan
5. Rotasi dan interpretasi faktor
6. validasi solusi faktor analisis
7. Tambahan penggunaan hasil faktor analisis
seperti surrogate variabel, membuat summated scale atau menghitung fsactor
score.
Ø Membedakan R dan Q
analisis faktor
Prinsip penggunaan analisis faktor untuk mengembangkan
struktur diantara variabel disebut R faktor analisis. Faktor analisis juga
dapat digunakan dalam kasus grup dan disebut Q factor analisis.
Ø Mengidentifikasi perbedaan
antara model component anaysis dan common factor analysis
Tiga tipe varians yang dipertimbangkan saat menerapkan
faktor analisis: common variance, unique variance, dan error variance.
Component analysis atau principal component analysis
dianggap sebagai total varians dan derived factor yang mengandung proporsi
kecil dari varians yang unik dan terkadang error variance.
Component analysis dipilih saat data reduction adalah
tujua utama. Common factor analisis berbasis hanya pada common variance dan
asumsi unik dan error variance tidak tertarik dalam mendefinisikan struktur
variable.
Ø
Menjelaskan bagaimana menentukan banyaknya
faktor yang harus diekstrak
Saat memutuskan menghentinkan
factoring, periset harus menggabungkan ponasi konseptual dengan beberapa
landasan evidence. Kriteria ini kemudian digabungkan dengan pengukuran empiris
struktur faktor.
Ø
Menjabarkan konsep faktor rotasi
Istilah rotasi berarti merujuk
pada axes factor yang dirotasi dari titik originnya dengan beberapa posisi lain
yang telah dicapai. Dua tipe rotasi adalah orthogonal dan oblique.
Rotasi faktor dalam
interpretasi faktor dengan menyederhanakan struktur hingga memaksimalkan
dignifikan loadings dari variabel pada single factor.
Ø
Menjelaskan bagaimana menamai faktor
Factor merepresentasikan
sebuah komposite dari banyak variabel.
Variabel dengan loading
tertingfgi dianggap lebih penting dan memiliki pengaruh yang lebih tinggi pada
nama dan label yang diseleksi untuk merepresentasikan faktor.
Peneliti mengidentifikasi
variabel dengan kontribusi terbesar dari faktor dan memasukkan nama untuk
merepresentasikan pemahaman faktor konseptual.
Ø
Menjelaskan penggunaan tambahan dari
analisis faktor
Apabila obyetif sederhana
mengidentifikasi logika kombinasi dari variabel dan lebih baik memahami
interrelationship diantara variabel kemudian faktor interpretasi akan
mencukupi.
Pengukuran tunggal ini adalah
kompisis variabel yang merefeksikan kontribusi relatif dari semua variabel pada
faktor. Apabila summated scales valid dan reliable, dimungkinkan tiu merupakan
yang terbaik dari tiga tipe alternatif data reduksi.
Ø
Menyatakan batasan utama teknik faktor
analisis
Tiga dari most frequently citd limitations :
1.
Karena banyak teknik untuk
performa exploratory analisis faktor tersedia, kontroversi yang ada diantara
teknik ini adalah yang terbaik.
2.
Aspek subyektif dari faktor
analisis adalah semua subyek untuk berbagia opini yang berbeda,
3.
Problem reliabilitas ini adalah
riil.
Seperti prosedur statistic lain, analisis faktor dimulai
dengan sebuah susunan data yang tidak sempurna. Faktor analisis jauh lebih
komleks dan terlibat dengan subyek yang mungkin terindikasi. Problem ini
menjadi kritis karena hasil dari frekuensi single factor analytic solution
terlihat masuk akal. Sangat
penting menekankan logika yang masuk akal tanpa garansi dari validitas dan
reliabilitas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar