Discriminant Loadings
Discriminant Loadings terkadang bisa diartikan sebagai korelasi
struktur, dimana peningkatan digunakan sebagai dasar interpretasi karena
kurangnya pemanfaatan weights. Discriminant Loadings merefleksikan varians
dimana variable independent berbagi dengan fungsi diskriminan. Discriminant
Loadings juga merupakan subyek instabilitas. Loadings dianggap lebih valid
secara relative dibandingkan weights yang berarti pemanfaatan kekuatan
diskriminan dari variable independent karena korelasi diantaranya.
Partial F Values
Saat stepwise method diseleksi, tambahan interpretasi yang
mengartikan kekuatan diskriminan relative dari variable independent tersedia
dalam penggunaan F values parsial. F value yang lebih besar menandakan kekuatan
diskriminan yang lebih besar, dimana F values mengindikasikan asosiasi level
signifikansi tiap variable.
Interpretasi Fungsi Dua
atau Lebih
Tujuannya yaitu menyederhanakan weights diskriminan atau loadingnya
untuk memfasilitasi profil tiap fungsi, dan representasi dampak tiap variable
diantara semua fungsi.
1.
Rotasi Fungsi diskriminan
Setelah fungsi diskriminan dikembangkan, mereka dapat
dirotasi dan kembali terdistribusi varians. Rotasi memastikan struktur original
dan reliabilitas solusi diskriminan saat membuat fungsi lebih mudah dan
menginterpretasi substansinya.
2.
Indeks potensi
Indeks potensi adalah pengukuran relative antara semua
variable dan mengindikasikan kekuatan diskriminiasi tiap variable. Di dalamnya
juga terdapat kedua kontribusi variable untuk fungsi diskriminan (dari
discriminant loadings) dan kontribusi relative dari fungsi dari solusi
keseluruhan (Relatif diantara semua fungsi berbasis eigenvalue). Potensi ini
dikalkulasikan dalam proses dua langkah :
Step 1.
Menghitung potensi nilai tiap
variable untuk tiap fungsi yang signifikan
Pengukuran eigenvalue relatif untuk tiap fungsi
signifikan fungsi diskriminan,
Relative Eigenvalue of Discriminant Functions =
Eigenvalue of
Discriminant Function
Sum of Eigienvalue diantara semua fungsi signifikan
Step 2.
Menghitung komposisi indeks
potensi antara semua fungsi signifikan
Composite potency of variable i =
Sum of potency values of variable across all
significance discriminant functions
Graphical Display of
Discriminant Scores and Loadings
Territorial Map
Tiap observasi diplot
dalam graphical display berbasis fungsi diskriminan Z score dari observasi.
Menyediakan berberapa persepektif dalam analisis :
Ø Memplot tiap anggota grup dengan membedakan symbol yang dibolehkan
untuk memudahkan penggambaran perbedaan tiap grup seperti saat overlap di grup
lain.
Ø Memplot tiap grup sentroid yang artinya mengamati tiap anggota grup
relative ke grup sentroid.
Ø Garis merepresentasikan skor cutting yang juga dapat diplot,
menunjukkan batas menggambarkan kisaran dari skor diskriminan yang diprediksi
ke dalam tiap grup.
Vector Plot Discriminant
Loadings
Vektor semata-mata merupakan garis lurus yang digambar
dari titik origindalam sebuah gambar koordinat dari sebagian variable
diskriminan loading atau grup sentroid. Dimana Stretched vector menunjukkan
panjangnya tiap vector menjadi indikasi relative yang penting di tiap variable
dalam diskriminan tiap grup. Plotting prosedur diproses dalam tiga langkah;
1. Selecting Variables
Semua variable termasuk yang ada di dalam model baik
signifikan atau tidak, bisa diplot sebagai vector. Pentingnya collinear
variables yang tidak termasuk seperti dalam stepwise solution, masih bisa
digambarkan.
2. Stretching the vectors
Tiap variable diskriminan loading diregangkan dengan menggandakan
diskriminan loading yang dipilih setelah rotasi dengan univariate F value
respective. Vektor poin tersebut mengarah pada grup yang memiliki nilai mean
tertinggi dalam respective predictor dan jauh dari grup yang memiliki nilai
mean terendah.
3. Plotting the group
centroids
Apabila loading diregangkan, sentroid harus diregangkan
seperti mengeplot mereka secara akurat dalam satu gambar. Pendekatan F value
dari fungsi diskriminan :
Stage 6 : Validation of
The Results
Validation Procedures
Utilizing a Holdout Sample
Validation sample adalah validasi dari hit ratio yang
diperformakan odan dikreasikan oleh holdout sample. Tujuan dari utilizing
sebuah holdout sample untuk validasi adalah untuk melihat fungsi diskriminan
bekerja pada sample observasi yang tidak digunakan untuk memperoleh fungsi
diskriminan.
Cross Validation
Pendekatan yang paling banyak digunakan adalah
jackkinife method. Cros validation berbasis prinsip leave one out.
Eliminasisatu observasi dalam waktu dari sample kasus k. Cross validation
sangatlah sensitive dalam sample kecil, pedoman menyatakan metode ini biasanya
digunakan hanya saat ukuran grup terkecil setidaknya tiga kali variable
predictor dan kebanyakan peneliti menggunakan rasio 5:1.
Bagaimanapun, cross validation merepresentasikan
satu-satunya pendekatan validasi yang mungkin secara instant dari original
sample yang terlalu kecil untuk dibagi dalam analisis dan holdout sample, tapi
mampu melebihi pedoman yang telah didiskusikan. Cross validation juga menjadi
lebih luas digunakan dalam program computer yang disediakan dalam program
options.
Profiling Group Differences
Profil group pada independent variable untuk menjamin
korespondensi dengan dasar konseptual dalam penggunaan formulasi model. Profil
ini memungkinkan peneliti untuk memahami karakter tiap grup berdasarkan
variable predictor.
Dua Grup Sample Ilustratif
Stage 1 : Objective of
Discriminant Analysis
Mengingat kembali salah satu karakteristik konsumen yang
diperoleh dari HBAT dalam surveynya yang merupakan variable kategorikal (X4)
yang mengindikasi wilayah perusahaan berlokasi.
Stage 2 : Research Design
for Discriminant Analysis
Desain riset berfokus dari tiga isu :
v
Menyeleksi
variabel independen dan dependen,
v
Mengamati
kecukupan ukuran sampel dari analisis yang direncanakan
v
Membagi
sampel untuk validasi
Selection of
Dependent and Independent Variables
Analisis diskriminan membutuhkan pengukuran single
nonmetrik dan satu atau lebih pengukuran independent metric yang berefek untuk
menyediakan perbedaan antara grup dasar pada pengukuran dependen.
Sample Size
100 sample dari observasi saat dipecah menjadi analisa
dan holout sample masing-masing 60 dan 40, masing-masing hamper bertemu dengan
minimum rasio 5:1 dari observasi untuk variable independent (60 observasi untuk
13 variabel independent potensial) dalam analisis sample.
Division of The
Sample
Kebutuhan validasi fungsi diskriminan dengan membagi
sample menjadi dua bagian, satu digunakan untuk estimasi dan yang lainnya untuk
validasi. Hasil dari ukuran sample cukup untuk mendukung jumlah predictor yang
termasuk dalam analisa. Database HBAT memiliki 100 observasi, yang diputuskan
40 observasinya akan cukup untuk validasi.
Stage 3 : Asumsi Analisis
Diskriminan
Prinsip asumsi dalam analisis
diskriminan melibatkan formasi variat atau fungsi diskriminan (normalitas,
linearitas, dan multikolinearitas) dan estimasi dari fungsi diskriminan (equal
variance and covariance matrices).
Banyak program statistic memiliki satu atau lebih tes
untuk asumsi equal variance and dispersion matrices. Yang paling banyak
digunakan adalah tes Box’s M.
Stage 4 : Estimation of
Discriminant Model and Assessing Overall Fit
Obyek Primer dari analisa ini adalah
mengidentifikasi susunan independent variable (persepsi HBAT) yang membedakan
maksimal antara dua grup konsumen. Apabila sususnan persepsi variable lebih
kecil atau obyektif sederhana untuk dijelaskan, kemampuan diskriminan dari
susunan variable persepsi tanpa sesuatu yang berdampak dari persepsi individual
kemudian pendekatan simultan dari memasukkan semua variable langsung ke dalam
fungsi akan dilakukan.
Assessing Group
Differences
Tes ini mengindikasikan lima persepsi variable yang juga hanya
merupakan variable dengan univariate yang signifikan berbeda dengan dua grup.
Akhirnya, nilai minimum Mahalanobis D2 didapat. Nilai ini sangat
pentging karena merupakan pengukuran untuk menyeleksi variable yang dimasukkan
ke dalam estimasi proses stepwise. Karena hanya dua grup yang dilibatkan, nilai yang D2 terbesar menjadi yang paling signifikan
antara dua grup. Pastikan kesamaan tidak dibutuhkan dalam tiga atau lebih grup
dimana perbedaan besar antara dua grup mungkin bukan hasil dari nilai perbedaan
terbesar diantara semua grup, uang akan ditampilkan dalam sample tiga grup.
Estimation of
Discriminant Function
1.
Menunjukkan perbedaan
signifikansi statistic antar grup (0,05 atau kurang dibutuhkan untuk masuk)
2.
Menyediakan nilai Mahalanobis
distance yang terbesar antar grup.
0 komentar:
Posting Komentar